EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BRACING BAJA EKSTERNAL PADA GEDUNG SEBAGAI ELEMEN STRUKTURAL DAN ARSITEKTURAL

CHRISTINE ANGELA, Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., IPM.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Perkembangan perekonomian ditambah dengan kondisi lahan yang semakin terbatas di kota-kota besar di Indonesia, menuntut semakin banyak pengadaan pembangunan gedung secara vertikal. Berbagai inovasi untuk gedung bertingkat tinggi terus dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan struktur dalam menahan beban lateral, seperti sistem struktur truss/bracing yang dipasang pada eksterior bangunan gedung. Selain berfungsi sebagai sistem penahan beban lateral, elemen bracing juga dapat memiliki fungsi aestetik karena memengaruhi tampilan pada gedung. Oleh karena itu, dapat dikatakan bracing baja yang dipasang pada gedung berinteraksi secara struktural dan arsitektural. Struktur yang dimodelkan dengan software ETABS pada penelitian ini yaitu struktur dengan dinding geser (Model 1) dan struktur dengan bracing baja eksternal (Model 2). Pola bracing yang dipasang pada bangunan gedung merupakan hasil perancangan sendiri. Hasil analisis terhadap kinerja struktur menunjukkan kedua model gedung memenuhi persyaratan simpangan maksimum antar lantai dengan defleksi pada lantai teratas sistem dinding geser dan sistem bracing sebesar 202,46 mm dan 158,20 mm. Hasil analisis struktur menunjukkan periode alami pada sistem dinding geser dan sistem bracing baja sebesar 2,865 s dan 2,721 s sehingga struktur dengan bracing baja lebih kaku dibanding dengan dinding geser. Gedung pada penelitian ini dibangun pada tanah lunak sehingga gedung dengan bracing baja yang bersifat lebih kaku menjadi alternatif dari gedung dengan dinding geser yang baik dalam menahan beban lateral yang dialami struktur.

Rapid economic development coupled with increasingly limited land available in big cities in Indonesia increase the demand for buildings to be constructed vertically. Various innovations for high-rise building continue to be developed with the aim of increasing the structural ability to withstand its lateral loads. Example of these innovations was the use of truss/bracing structural system on the exterior or the perimeter of a high-rise building. In additions to being used as a lateral load bearing system, bracing elements are also used to affect the aesthetic appearance of the building. Therefore, the steel bracing elements installed at the exterior of the building formed a structural and architectural interaction. The structure modeled with ETABS software in this study namely the building with shear wall (Model 1) and the building with external bracing (Model 2). The pattern used for the installment of the steel bracings on the high-rise building was by custom design. The results of the analysis indicate that both models meet the requirement of story drift with the deflection on the top floor of the shear wall system and the bracing system were 202.46 mm and 158.20 mm respectively. The results of the structural analysis show that the natural period of the structure with shear wall system and bracing system were 2.865 s and 2.721 s. Therefore, the building with steel bracing was more rigid than the building with shear wall. The building analyzed was built on soft soil, so the building with bracing structural system which was more rigid were a good alternative to shear wall structural system in resisting the lateral loads on buildings.

Kata Kunci : bracing baja, dinding geser, perimeter, interaksi struktural-arsitektural