MOTIVASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DI PADUKUHAN KREBET KELURAHAN SENDANGSARI KAPANEWON PAJANGAN KABUPATEN BANTUL
MILANIA ANGGAWATI G, Wahyu Tri Widayanti, S.Hut., M.P.
2022 | Skripsi | S1 KEHUTANANHutan rakyat merupakan hutan yang berada pada lahan milik dan pengelolaannya dilakukan secara mandiri oleh pemilik lahan. Pengelolaan hutan rakyat didasari oleh suatu motivasi yang dimiliki petani, sehingga motivasi berperan penting dalam keberlangsungan pengelolaan hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan petani, mengetahui motivasi petani hutan rakyat di Padukuhan Krebet dalam pengelolaan hutan rakyat, dan mengetahui kaitan antara motivasi dengan tindakan pengelolaan hutan rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam kepada key informan dan informan. Penentuan informan dilakukan dengan snowball thechnique. Data sekunder didapatkan dari data padukuhan, kelurahan, Koperasi Sido Katon, dan UMHR Wonolestari. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik dan intensitas pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan petani berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas, pengetahuan, dan keterampilan petani dalam pengelolaan hutan rakyat. Pengelolaan hutan rakyat meliputi kegiatan permudaan, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil, dan pemasaran. Motivasi petani dalam mengelola hutan rakyat sudah mencapai pada tahapan motivasi penghargaan. Petani dalam mengelola hutan rakyatnya didasari oleh motivasi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, dan kebutuhan penghargaan. Motivasi berkaitan erat dengan tindakan pengelolaan hutan yang dilakukan petani. Motivasi membuat petani tergerak untuk melakukan tindakan-tindakan pengelolaan hutan rakyat sebagai upaya mencapai tujuan yang diinginkan.
A community forest locates on private land, and its management is carried out independently by the land owner. The motivation of farmers is the basis for community forest management. Motivation plays a vital role in the sustainability of community forest management. This study aims to determine the community forest management, the motivation of farmers in Padukuhan Krebet in managing community forests, and the relationship between motivation and community forest management actions. This research uses a qualitative approach with a case study method. Primary data refers to observation and in-depth interviews with key informants and informants. In contrast, secondary data comes from the data of the padukuhan, village, Sido Katon Cooperative, and UMHR Wonolestar. The decision of informants uses the snowball technique. The data uses the analysis model of Miles and Huberman (1992). The results show that the techniques and intensity of community forest management carried out by farmer is different due to the activities, knowledge, and skills of farmers in community forest management. Community forest management includes regeneration, maintenance, harvesting, product processing, and marketing activities. Farmers motivation is at the reward motivation stage. Physiological, safety, social, and esteem needs are motivations of farmers who manage community forests. Motivation is related to forest management actions taken by farmers. Motivation motivates farmers to action for community forest management to achieve the desired goals.
Kata Kunci : motivasi petani, pengelolaan hutan rakyat; farmers motivation, community forest management