EFEK KOMBINASI JUMLAH PEMBERIAN DAN LEVEL PROTEIN KASAR PAKAN KONSENTRAT TERHADAP KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN, KONSUMSI PAKAN, DAN KINERJA PRODUKSI SAPI PERANAKAN ONGOLE
M. SHIHABUDIN MUZAKI, Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.; Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN Eng.
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU PETERNAKANPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari kombinasi jumlah pemberian dan level protein kasar pakan konsentrat terhadap pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan, dan karakteristik fermentasi rumen sapi Peranakan Ongole (PO). Pada penelitian ini digunakan 24 ekor sapi PO berjenis kelamin jantan, berumur 1 sampai 1,5 tahun dengan bobot badan berkisar 190 hingga 200 kg. Ransum pakan yang diberikan terdiri atas jerami padi (JP) sebanyak 5 g BK/kg BB/ekor/hari dan dua jenis konsentrat iso-energi, yaitu: K11 (konsentrat yang mengandung protein 11% dan ME kurang lebih 10 MJ/kg BK) dan K14 (konsentrat yang mengandung protein kurang lebih 14% dan ME 10 MJ/kg BK). Jumlah pemberian pakan diatur dengan cara memberikan pakan secara tidak terbatas (ad libitum) dan terbatas (restricted). Kombinasi dari dua jenis konsentrat dan dua metode pemberian pakan tersebut diaplikasikan dalam tiga kelompok perlakuan pakan, yaitu: T1 (JP + K11 ad libitum), T2 (JP + K14 ad libitum), dan T3 (JP + K14 restricted). Penelitian dilakukan selama 14 pekan. Jumlah pemberian dan sisa pakan dicatat setiap hari selama masa pemeliharaan. Pada akhir masa pemeliharaan dilakukan koleksi cairan rumen (3 jam setelah pakan) melalui esofagus untuk mengetahui karakteristik fermentasi rumen (pH, volatile fatty acids (VFA), amonia (NH3), dan N-mikroba). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam pada taraf nyata 5%, jika hasil analisis didapat peubah yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan's multiple range test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrat pakan dengan kandungan protein 11% secara ad libitum mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap konsumsi pakan. Konsumsi BK, BO, SK, BETN, dan TDN pada T1 lebih tinggi (P<0,01) dibandingkan T2 dan T3. Pertambahan bobot badan harian T1 lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan T3, namun tidak berbeda jika dibandingkan T2. Bobot badan akhir pada T1 cenderung lebih tinggi (P=0,09), meskipun nilai FCR dan FCPG ketiga perlakuan tidak berbeda nyata. Pemberian konsentrat pakan dengan kandungan protein 11% secara ad libitum juga mampu menghasilkan produk fermentasi rumen yang menyerupai pemberian konsentrat dengan level protein 14% yang diberikan secara ad libitum maupun secara restricted. Pemberian konsentrat pakan dengan protein 11% secara ad libitum tidak memberikan pengaruh negatif terhadap parameter fermentasi rumen dan memberikan pengaruh terbaik pada konsumsi pakan dan kinerja produksi sapi Peranakan Ongole.
This study aimed to evaluate the effect of combination of feeding amount and crude protein level on average daily gain, feed intake, and rumen fermentation characteristics of Ongole Crossbreed (OC) cattle. This study used 24 male OC cattle, aged 1 to 1.5 years, with body weights ranging from 190 to 200 kg. The feed ration provided consisted of 5 g DM/kg BW/head/day rice straw (RS) and two types of concentrates: K11 (concentrate with 11% protein and plus-minus 10 MJ/kg DM ME) and K14 (concentrate with 14% protein and plus-minus 10 MJ/kg DM ME). Cattles were divided into three concentrate treatment groups (T1 = RS + ad libitum K11, T2 = RS + ad libitum K14, T3 = RS + restricted K14). The study was conducted for 14 weeks. Total feeding and feed refusals were recorded every day during the experimental period. At the end of the experimental period, the rumen fluid was collected (3 hours after feeding) through the esophagus to determine the characteristics of rumen fermentation (pH, volatile fatty acids (VFA), ammonia (NH3), and N-microbe). The data obtained were analyzed by analysis of variance at a significant level of 5%, then continued with Duncan's multiple range test for any differences. The results showed that cattle fed concentrate with 11% protein content by ad libitum feeding resulted in the best feed intake. Intake of DM, OM, CF, NFE, and TDN on T1 was higher (P<0.01) than T2 and T3. The average daily gain on T1 was higher (P<0.05) than T3 but did not differ to T2. The final body weight at T1 tended to be higher (P=0.09), although the FCR and FCPG in all treatments were not significantly different. Feeding concentrate with 11% protein content with ad libitum feeding can also produce rumen fermentation products similar to concentrates with a protein level of 14%, which are given ad libitum or on a restricted. Feeding concentrate containing 11% crude protein with ad libitum feeding did not harm rumen fermentation and gave the best effect on feed intake and production performance of Ongole Crossbred cattle.
Kata Kunci : protein, ad libitum, restricted, fermentasi rumen, pertambahan bobot badan harian, sapi Peranakan Ongole