Sekolah Alam ''Sanggar Anak Alam'' Berbasis Kearifan Lokal
Maria Ika Kristiana, Nedyomukti Imam Syafii, Dr.Eng., ST., M.Sc.
2022 | Skripsi | S1 ARSITEKTURSanggar Anak Alam (SALAM) merupakan sekolah formal dengan konsep sekolah alam yang dapat menjadi salah satu pilihan alternatif pendidikan di Yogyakarta. SALAM yang menjadi ruang untuk anak melalukan eksperimen dan melakukan eksplorasi lingkungan di sekitarnya sebagai media untuk bertumbuh dan berkembang. SALAM lebih menekankan pada sekolah kehidupan dimana anak berproses untuk menemukan potensi yang dimiliki, mempelajari potensinya, dan mengembangkan potensinya bersama masyarakat sekitar sehingga pada akhirnya anak memiliki kesadaran bahwa potensi yang dimiliki berguna untuk kesejahteraan bersama. Berada di Kampung Nitiprayan, SALAM memiliki potensi kearifan lokal yang dapat dikembangkan sekaligus sebagai bahan pembelajaran. Banyaknya alih fungsi lahan menyebabkan pengembangan kearifan lokal (adat istiadat, budaya, ekonomi, sosial) di lingkungan Nitiprayan cenderung mengalami kemunduran. SALAM selain sebagai wadah pendidikan, diharapkan mampu menyediakan fasilitas untuk siswa dan masyarakat sekitar berinteraksi dan mempertahankan kearifan lokal yang dimiliki. Sehingga SALAM dapat menyakinkan masyarakat bahwa SALAM merupakan menjadi alternatif sekolah formal berbasis kearifan lokal.
Sanggar Anak Alam (SALAM) is a formal school with the concept of a natural school which can be an alternative choice of education in Yogyakarta. SALAM is a space for children to experiment and explore the surrounding environment as a medium for growth and development. SALAM puts more emphasis on the school of life where children are in the process of discovering their potential, studying their potential, and developing their potential with the surrounding community so that in the end children have an awareness that their potential is useful for mutual prosperity. Located in Nitiprayan Village, SALAM has the potential for local wisdom that can be developed as well as learning material. The large number of land conversions causes the development of local wisdom (customs, culture, economy, social) in the Nitiprayan environment to tend to decline. SALAM, apart from being a place for education, is also expected to be able to provide facilities for students and the surrounding community to interact and maintain their local wisdom. So that SALAM can convince the public that SALAM is an alternative to formal schools based on local wisdom.
Kata Kunci : Sanggar Anak Alam, sekolah alam, kearifan lokal, nature school, local wisdom