Laporkan Masalah

Simulasi Aliran Lava Gunung Merapi

MUHAMMAD IQBAL B, Dr. Eng. Silmi Fauziati, S.T., M.T.; Dr.Eng. Sunu Wibirama, S.T., M.Eng.

2022 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INFORMASI

Mitigasi bencana sering menjadi masalah jika masyarakat dan instansi terkait belum bisa memprediksi seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan dari bencana alam tersebut. Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah erupsi gunung berapi. Saat gunung api erupsi, banyak material vulkanis berbahaya yang dikeluarkan, salah satunya adalah lava. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang cukup aktif di Indonesia. Tercatat pada Juni 2022 Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar setidaknya tiga kali. Lava cukup berbahaya karena suhunya yang tinggi dan biasanya keluar dalam volume yang cukup besar sehingga jangkauannya bisa luas pula. Oleh karena itu, penting adanya sebuah sistem yang bertujuan memperkirakan sejauh mana lava akan mengalir saat gunung api mengalami erupsi dan cakupan area yang terdampak. Untuk mensimulasikan persebaran aliran lava, dapat digunakan berbagai macam algoritma. Pada proyek kali ini, digunakan algoritma cellular automata untuk menentukan arah aliran lava. Kemudian, hasil simulasi persebaran aliran lava akan diunggah pada sebuah situs web sehingga dapat diakses oleh masyarakat umum. Hasil simulasi yang akan ditampilkan pada pengguna situs web berupa gambar satelit dari Gunung Merapi yang disertai penanda aliran lava hasil simulasi. Selain hasil simulasi berupa persebaran aliran lava, situs web juga menampilkan beberapa grafik yaitu grafik hubungan perpindahan lava terhadap temperatur lava, dan hubungan perubahan temperatur lava terhadap viskositas lava. Pengujian dari hasil capstone project ini adalah, nilai SUS untuk situs web yang bernilai 70.65 yang masuk dalam rentang acceptable. Pengujian performa menghasilkan nilai performa untuk halaman utama situs web sebesar 73, nilai performa untuk halaman simulasi persebaran aliran lava sebesar 60, dan nilai performa untuk halaman persebaran lahar sebesar 56. Ketiga nilai performa ini masuk dalam rentang oranye yang berarti dapat ditingkatkan. Untuk akurasi arah aliran lava hasil simulasi, didapatkan nilai sebesar 92.35%. Capstone project ini diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat untuk melihat luas jangkauan dari aliran lava Gunung Merapi, juga digunakan oleh pemerintah setempat untuk menentukan kebijakan terkait daerah sekitar Gunung Merapi.

Disaster mitigation can be a problem if any related institution can't predict how big is the damage will be. One disaster that often occur in Indonesia is volcanic eruption. When a volcano erupts, there are many hazardous volcanic material, such as lava. Mt. Merapi is one of Indonesia's most active volcano. In June 2022, Mt. Merapi let out lava flow at least 3 times. Lava is quite dangerous because it's high temperature and usually come out in high volume, thus able to flow in a wide area. Due to these reasons, it's important to have a system that can simulate the lava flow of a volcano. To simulate lava flow, there are many algorithms available to use. In this project, the algorithm Cellular Automata is used to simulate the lava flow. The resulting simulation will be uploaded to a website so people can access the simulation. Beside the resulting simulation, the website will also show other data from the simulation such as relationship graph between temperature, distance, and viscosity. Testing conducted for the project gave results such as, SUS score of 70.65 which is in “acceptable” range. The other test, which is performance test using lighthouse, gave score of 73 for the home page, 60 for lava flow simulation page, and 56 for lahar flow simulation page. For the accuracy of the flow direction, the result is 92.35%. This project can be used by common people to see the range of lava flow of Mount Merapi, as well as many institutions such as the government to make policy regarding the surrounding area of Mount Merapi.

Kata Kunci : gunung api, simulasi lava, cellular automata, merapi