Laporkan Masalah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan Multidimensi di Indonesia Tahun 2015 dan 2018

ANNISA SALSABILLA B, Dr. Sukamdi, M.Sc

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Secara konseptual pengukuran kemiskinan multidimensi disebabkan karena konsep kemiskinan yang biasanya hanya mengacu pada kemiskinan secara ekonomi, sehingga kemiskinan multidimensi melihat dari berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, dan standar hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi dan sebaran spasial kemiskinan multidimensi di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dilihat dari pengeluaran pemerintah fungsi kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, perumahan dan fasilitas umum, serta pertumbuhan ekonomi tahun 2015 dan 2018. Metode yang digunakan berupa analisis secara deskriptif, analisis autokorelasi spasial (Indeks Moran, Moran Scatter Plot, dan Local Indicator of Spatial Association), dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan multidimensi di Indonesia mayoritas terjadi di pedesaan dengan kontributor terbesar berasal dari dimensi kesehatan (sanitasi dan air minum) kemudian dimensi standar hidup dan pendidikan. Sebagian besar provinsi di Indonesia berada di klasifikasi rendah, namun hanya Provinsi Papua yang tetap berada di klasifikasi tinggi. Antar provinsi di Indonesia memiliki hubungan autokorelasi spasial positif dengan pola mengelompok. Pada tahun 2015, pengeluaran pemerintah fungsi pendidikan, kesehatan, perumahan dan fasilitas umum, serta lingkungan hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan multidimensi. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan multidimensi. Selanjutnya, pada tahun 2018 pengeluaran pemerintah fungsi perumahan dan fasilitas umum, lingkungan hidup, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan multidimensi. Sementara itu, pengeluaran pemerintah fungsi pendidikan dan kesehatan tidak berpengaruh signifikan.

Conceptually, the measurement of multidimensional poverty is due to the concept of poverty which usually only refers to economic poverty, so multidimensional poverty is viewed from various aspects, such as education, health, and living standards. This study aims to analyze the condition and the spatial distribution of multidimensional poverty in Indonesia and the factors that influence it as seen from government spending on health, environment, education, housing and public facilities, as well as economic growth in 2015 and 2018. The method used is a general analysis. descriptive analysis, spatial autocorrelation analysis (Moran's Index, Moran Scatter Plot, and Local Indicator of Spatial Association), and multiple linear regression analysis. The results show that the majority of multidimensional poverty in Indonesia occurs in rural areas with the largest contributors coming from the health dimension (sanitation and drinking water) then the dimensions of living standards and education. Most provinces in Indonesia are in the low classification, but only Papua Province remains in the high classification. Between provinces in Indonesia has a positive spatial autocorrelation relationship with a clustered pattern. In 2015, government spending on the functions of education, health, housing and public facilities, and the environment did not have a significant effect on multidimensional poverty. Meanwhile, economic growth has a significant effect on multidimensional poverty. Furthermore, in 2018 government spending on housing and public facilities, the environment, and economic growth had a significant effect on multidimensional poverty. Meanwhile, government spending on education and health functions has no significant effect.

Kata Kunci : Kemiskinan Multidimensi, Pengeluaran Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi, Autokorelasi Spasial

  1. S1-2022-423609-abstract.pdf  
  2. S1-2022-423609-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-423609-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-423609-title.pdf