Kajian Ketimpangan Wilayah di Kabupaten Sukoharjo
FATIKHAH DWITASARA, Dr. Lutfi Muta'ali, M.T.
2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHKetimpangan merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan. Pembangunan yang terpusat akan menciptakan adanya wilayah maju dan wilayah tertinggal. Kabupaten Sukoharjo memiliki perbedaan perkembangan wilayah antara wilayah utara dan wilayah selatan. Hal tersebut disebabkan karena wilayah utara Kabupaten Sukoharjo terpengaruh perkembangan Kota Surakarta. Kondisi tersebut menjadikan daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan tersebut menjadi jauh tertinggal. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah Kabupaten Sukoharjo, mengidentifikasi ketimpangan wilayah di Kabupaten Sukoharjo, dan mengidentifikasi arahan kebijakan pengembangan untuk mengatasi ketimpangan wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan yaitu adalah deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder dari dinas terkait. Identifikasi tingkat perkembangan wilayah menggunakan indeks komposit dengan metode standarisasi variabel menggunakan nilai maksimal. Untuk pengukuran ketimpangan wilayah menggunakan metode jarak ekonomi. Penelitian ini juga melihat hubungan antara jarak ekonomi dengan jarak geografis wilayah menggunakan uji korelasi rank spearman. Arahan kebijakan disusun berdasarkan wilayah hasil tipologi antara tingkat perkembangan wilayah dengan ketimpangan wilayah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi klasifikasi tingkat perkembangan wilayah yaitu 2 kecamatan tinggi, 5 kecamatan sedang, dan 5 kecamatan Rendah. Kecamatan Kartasura menjadi kecamatan yang memiliki tingkat perkembangan wilayah yang paling tinggi tahun 2011 dan 2020. Ketimpangan wilayah di Kabupaten Sukoharjo masih tergolong tinggi dimana dapat dilihat dari nilai jarak ekonomi pada setiap kecamatan tahun 2020 yaitu berkisar 2,18-3.45. Jarak ekonomi tersebut terbukti memiliki hubungan dengan jarak geografis wilayah. Semakin jauh jarak geografis dari Kecamatan Kartasura dan Kota Surakarta maka semakin tinggi jarak ekonomi wilayah. Arahan kebijakan pengembangan wilayah di Kabupaten Sukoharjo dibagi menjadi tiga tipe. Wilayah tipe I (wilayah maju) diarahkan untuk mendorong peningkatan industri melalui kemudahan investasi dan peningkatan kesadaran akan kelestarian lingkungan. Wilayah tipe II (wilayah berkembang) diarahkan untuk pengembangan fasilitas penunjang dan infrastruktur pendukung industri. Wilayah tipe III (wilayah terbelakang) diarahkan untuk peningkatan aksesibilitas, kualitas dan kuantitas berbagai fasilitas pelayanan dan ekonomi, dan peningkatan produktivitas pertanian.
Disparity is one of the problems that is often faced in development. Centralized development will create developed and underdeveloped regions. Sukoharjo Regency has a different rate of regional development between the northern and southern regions. This happened because the development of Surakarta City affects the northern region of the Sukoharjo Regency. This condition makes regions located far from the center of growth far behind. Therefore, this study aims to identify the level of regional development in Sukoharjo Regency, identify regional disparities in Sukoharjo Regency, and identify development policy directions to overcome regional disparities in Sukoharjo Regency. The research method used is descriptive quantitative using secondary data from related agencies. Identification of the level of regional development using a composite index with the variable standardization method using the maximum value. To measure regional disparities using the economic distance method. This study also looks at the relationship between economic distance and geographical distance using the Spearman rank correlation test. Policy directions are prepared based on the result of the typology between the level of regional development and regional disparities. The results showed variations in the classification of the level of regional development, namely two districts high, five districts moderate, and five districts low. Kartasura is the sub-district with the highest regional development level in 2011 and 2020. The disparities in Sukoharjo Regency is still relatively high, which can be seen from the value of the economic distance in each sub-district in 2020, which is around 2,18-3.45. The economic distance is proven to have a relationship with the geographical distance of the region. The farther the geographical distance between Kartasura District and Surakarta City, the higher the economic distance of the region. Regional development policy directions in Sukoharjo Regency are divided into three types. Regions type I (Advanced Regions) is directed to encourage industrial development through ease of investment and increased awareness of environmental sustainability, Regions type II (Developing Regions) is directed to the development of supporting facilities and industrial supporting infrastructure. Regions type III (Underdeveloped Regions) are directed at increasing accessibility, quality, and quantity of various service and economic facilities and increasing agricultural productivity.
Kata Kunci : perkembangan wilayah, ketimpangan wilayah, arah kebijakan