TANGGAPAN PERTUMBUHAN, HASIL, DAN MUTU DUA KULTIVAR SELADA (Lactuca sativa L.) HIDROPONIK TERHADAP PERBEDAAN TINGGI RUMAH KACA DI DATARAN RENDAH
USWATUN KHASANAH, Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P., Ph.D.; Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.;
2022 | Skripsi | S1 AGRONOMIPenelitian ini bertujuan untuk menentukan tinggi rumah kaca yang optimal bagi dua kultivar selada tipe daun yang dibudidayakan secara hidroponik di zona dataran rendah. Penelitian dilaksanakan pada November 2021-Mei 2022 di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, rumah kaca Sleman, dan rumah kaca Kulon Progo, menggunakan Rancangan Multilokasi dengan dua lokasi rumah kaca. Percobaan terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah tinggi rumah kaca, yaitu 2,55 m dan 6 m. Faktor pertama tersarang pada lokasi yaitu rumah kaca dengan tinggi 2,55 m berada di Depok, Sleman, sedangkan rumah kaca dengan tinggi 6 m berada di Kokap, Kulon Progo. Faktor kedua adalah kultivar selada daun, yaitu Jonction (introduksi) dan New Grand Rapid (lokal). Pengamatan dilakukan terhadap variabel cuaca mikro di masing-masing lokasi penelitian, sifat pertumbuhan, hasil, dan mutu hasil tanaman selada tipe daun. Analisis data menggunakan ANAKOVA dan uji lanjut Tukey dengan alpha 5%. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa rumah rumah kaca 6 m mampu menghasilkan pertumbuhan, hasil, dan mutu selada yang lebih optimal jika dibandingkan dengan rumah kaca 2,55 m, baik ketika ditanami selada kultivar Jonction maupun New Grand Rapid. Kombinasi rumah kaca 6 m dengan kultivar introduksi menghasilkan selada dengan pertumbuhan, hasil, dan mutu hasil normal, mampu beradaptasi di pertanaman rumah kaca zona dataran rendah, dan toleran terhadap terjadinya bolting.
The aims of research were to determine optimal greenhouse gutter height for two leaf lettuce cultivars that were cultivated hydroponically in lowland zone. The research was carried out in November 2021-May 2022 at the Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada, Sleman Greenhouse, and Kulon Progo Greenhouse, using Multilocation Design with two greenhouse locations. The research consisted of two factors. The first factor was height of greenhouse, 2.55 m and 6 m. The first factor was nested into location, greenhouse with a gutter height of 2.55 m was located in Depok, Sleman, while greenhouse with a gutter height of 6 m was located in Kokap, Kulon Progo. The second factor was lettuce cultivars, Jonction (introduced cultivar) and New Grand Rapid (local cultivar). Observation was done on several variables of microclimate in each research site and characteristics of growth, yields, and quality of leaf lettuce. Data were analized using ANACOVA and continued with Tukey's Test if there were significance differences among treatments with �± 5%. The results showed that the 6 m greenhouse was able to produce more optimal growth, yield, and quality of lettuce when compared to 2.55 m greenhouse, both when planted with Jonction (introduced) and New Grand Rapid (local) cultivars. The 6 m greenhouse combined with Jonction cultivar have optimal growth, yields, and quality, adapted to lowland zone greenhouses, and tolerance to bolting.
Kata Kunci : dataran rendah, hidroponik, rumah kaca, selada.