Giliran kerja, stres kerja, dan angka absensi perawat di ruang rawat inap rumah sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
YUSRIZAL, Dr.dr. Lientje Setyawati Maurits, MS
2003 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan KerjaPerawat merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan yang bekerja di rumah sakit dengan sistim giliran pagi, siang, dan malam. Penetapan sistim giliran yang tidak mengikuti standar sistim giliran kerja akan menimbulkan berbagai dampak terhadap perawat, antara lain stres kerja yang berupa dimensi stres fisik, psikososial, emosi, dan perilaku serta peningkatan angka absensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres kerja dan angka absensi perawat pada masing-masing giliran kerja serta hubungan antara stres kerja terhadap angka absensi perawat. Jenis penelitian ini non eksperimental dengan rancangan cross sectional dengan pendekatan point time. Penelitian dilakukan pada seluruh perawat di Ruang Rawat Inap BPK RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 144 orang yang terbagi 54 orang giliran kerja pagi, 45 orang giliran kerja siang, dan 45 orang giliran kerja malam. Variabel bebas penelitian yaitu giliran kerja sedangkan variabel terikat yaitu 1) stres kerja yang diukur dengan skala Likert angket stres kerja modifikasi Setyawati-Grandjean, dan 2) angka absensi selama tiga bulan mulai Agustus-Oktober 2002. Analisis data menggunakan analisis variansi 1-jalur, analisis variansi jenjang 1-jalur Spearman-Hadi, dan analisis regresi. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat stres pada masing-masing giliran kerja (p.>0,05), namun ada perbedaan stres kerja dimensi fisik antara giliran kerja malam dengan giliran kerja pagi (p = 0,028). Rerata angka absensi giliran kerja pagi berbeda secara sangat bermakna dengan rerata angka absensi giliran kerja siang dan malam (p <0,000). Sedangkan angka absensi pada giliran kerja siang dengan angka absensi giliran kerja malam tidak ada perbedaan yang bermakna (p> 0,050).Tingkat stres total hanya menyumbang (R² = 0,005) persen terhadap terjadinya angka absensi perawat dan tidak ada hubungan secara bermakna (p=0,581> 0,050, t=0,819 dan F=0,671). Namun ditinjau dari masing-masing giliran kerja, pada giliran kerja ada hubungan secara sangat bermakna antara stres kerja dengan angka absensi perawat (p=0,0095 < 0,010, F= 5,793, dan R²=0,119).
Nurses are one of the health workers working in hospital with morning, afternoon, and night shift. The application of shift system that is not based on the shift system will affect the nurses including stress like physical, psychosocial, emotional, and behavioral stresses as well as increasing rate of absence. This study was aimed at finding out the difference of stress level and rate of absence among nurses during their shift and finding out the relationship of stress and the rate of nurses’ absence. This was a non-experimental study with a cross-sectional design using point line approach. The study was conducted on all nurses in the inpatient department, Dr. Zainoel Abidin Hospital, in Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam Province. The number of samples fulfilling the inclusion criteria was 144 nurses divided into 54 nurses of morning shift, 45 nurses of afternoon shift, and 45 nurses of night shift. The variables of the study were independent variable, i.e. shift and dependent variables were (1) work stress measured by Likert scale using stress questionnaires modified by Setyawati-Grandjean and (2) rate of absence during 3 months of August-October 2002. The data analysis used 1-line variance analysis, Spearman-Hadi 1-line level variance, and regression analysis. The statistical test showed that there was no significant difference of stress level among different shift (p>0.05). There was difference level of physical stress between night and morning shifts (p=0.024). The average of absence for morning shift was significantly different from that of afternoon and night shifts (p<0.050). The work stress only supported (R2=0.005) percentage of nurses’ absence and there was no significant relationship (p=0.581>0.050; t=0.819 and F=0.671), but there was significant relationship of afternoon shift (p=0,0095<0,010, F=5,793, dan R2 =-0,119).
Kata Kunci : Kesehatan Kerja,Absensi Perawat,Giliran dan Stress Kerja