Pengukuran Kemiskinan Multidimensi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Yogyakarta Tahun 2021: Distribusi Deprivasi di Seluruh Wilayah
IMELDA AQILLA, Laksmi Yustika Devi, S.P., M.Si., Ph.D
2022 | Tugas Akhir | D4 PEMBANGUNAN EKONOMI KEWILAYAHANKemiskinan multidimensi adalah konsep kemiskinan yang tidak hanya berdasarkan dimensi pendapatan dan pengeluaran, namun memasukkan pula dimensi pendidikan, kesehatan dan standar hidup. United National Development Program (UNDP) dan Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI) mengumumkan skema penilaian baru yang tertera dalam Human Development Report 2010 untuk mengukur kemiskinan dengan perhitungan Multidimensional Poverty Index (MPI). Indikator dalam dimensi dalam MPI dapat dimodifikasi sesuai situasi daerah penelitian. Pada penelitian ini menggunakan 9 indikator sesuai ketersediaan data penelitian, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan data DTKS yang diperoleh dari Bappeda Kota Yogyakarta. Data akan dianalisis untuk mencari Indeks Kemiskinan Multidimensi dan distribusi deprivasi di seluruh wilayah pada dimensi serta indikatornya yang dijabarkan dalam bentuk deskriptif. Kemiskinan multidimensi dihitung dengan metode Alkire-Foster, indeks kemiskinan multidimensi Kota Yogyakarta pada tahun 2021 mencapai 0,01 atau 1 persen. Kemiskinan multidimensi headcount sebesar 0,02 dan intensitas kemiskinan multidimensi sebesar 0,39. Rumah tangga miskin multidimensi terbanyak berada di Kemantren Kotagede sebanyak 3,8 persen atau 104 rumah tangga miskin multidimensi. Sedangkan paling sedikit berada di Kemantren Gondomanan sebanyak 1,2 persen atau hanya 17 rumah tangga miskin multidimensi. Dari berbagai indikator dalam dimensi pengukuran kemiskinan multidimensi, deprivasi terbesar pada dimensi standar hidup dengan indikator status bekerja sebesar 54 persen atau 13.166 rumah tangga tidak memiliki pekerjaan. Sedangkan terdapat indikator yang tidak berkontribusi yaitu indikator kepemilikan aset (bergerak dan tidak bergerak). Kata Kunci : Kemiskinan Multidimensi, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Kota Yogyakarta
Multidimensional poverty is a concept of poverty that is not only based on the dimensions of income and expenditure, but also includes the dimensions of education, health and living standards. The United National Development Program (UNDP) and the Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI) announced a new approach listed in the Human Development Report 2010 to measure poverty by calculating the Multidimensional Poverty Index (MPI). The indicators in the dimensions in the MPI can be modified according to the situation of the research area. In this study using 9 indicators according to the availability of research data, Integrated Data on Social Welfare (DTKS). The study used quantitative methods and used DTKS data obtained from the Bappeda of Yogyakarta City. Data will be analyzed to find the Multidimensional Poverty Index and the distribution of deprivation in all regions on the dimensions and indicators which are described in descriptive form. Multidimensional poverty is calculated by the Alkire-Foster method, the multidimensional poverty index of Yogyakarta City in 2021 reached 0.01 or 1 percent. Headcount multidimensional poverty is 0.02 and the intensity of multidimensional poverty is 0.39. The most multidimensional poor households are in the Kotagede Kemantren as much as 3.8 percent or 104 multidimensional poor households. While at least it is in the Gondomanan Kemantren as much as 1.2 percent or only 17 multidimensional poor households. From various indicators in the dimensions of multidimensional poverty measurement, largest deprivation is in the standard of living dimension with an indicator of working status of 54 percent or 13,166 households without a job. Meanwhile, there are indicators that do not contribute, namely indicators of asset ownership (moving and immovable). Keywords : Multidimensional Poverty, Integrated Data on Social Welfare, Yogyakarta City
Kata Kunci : Kemiskinan Multidimensi, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Kota Yogyakarta