Laporkan Masalah

Analisis Terjemahan Ekspresi Afektif dalam Cerita Fiksi dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia: Studi Kasus pada Novel Animal Farm dan Versi Terjemahannya Binatangisme

TMA. KRISTANTO, Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A.

2022 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Penelitian ini mengkaji terjemahan ekspresi afektif dalam cerita fiksi dari bahasa Inggris (BSu) ke dalam bahasa Indonesia (BSa) dengan objek material novel Animal Farm karya George Orwell dan versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia berjudul Binatangisme. Tujuan penelitian ini adalah: (1) merumuskan teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan ekspresi afektif dari BSu ke dalam BSa, (2) mendeskripsikan metode penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan ekspresi afektif dari BSu ke dalam BSa, (3) menginterpretasikan ideologi penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan ekspresi afektif dari BSu ke dalam teks BSa dan (4) menjelaskan terjadinya pergeseran makna dalam pemadanan ekspresi afektif dari BSu ke dalam BSa. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Data dalam penelitian ini adalah adalah semua ungkapan yang mengandung ekspresi afektif, sedangkan unit terjemahannya adalah satuan lingual yang berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Data-data tersebut dikumpulkan dari objek material material, yaitu novel Animal Farm dan versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia, yaitu Binatangisme dengan teknik analisis isi, dokumentasi, dan kajian kepustakaan. Selanjutnya, data yang terdiri dari 442 ekspresi afektif tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Molina dan Albir (2002) mengenai teknik penerjemahan dengan tambahan teori Ayora (1977) dan Delisle (1993) tentang teknik Penghilangan (ommission), teori Newmark (1988) mengenai metode dan ideologi penerjemahan, dan teori Vinay dan Darbelnet (1995) tentang jenis-jenis pergeseran makna atau modulasi. Berdasarkan hasil analisis data, dapat dilaporkan bahwa: (1) ada sebelas teknik penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan ekspresi afektif dari BSu ke dalam BSa, yaitu teknik Amplifikasi, Peminjaman, Kreasi Diskursif, Padanan Lazim, Amplifikasi Linguistik, Penerjemahan Harfiah, Modulasi, Partikularisasi, Reduksi, Transposisi, dan Penghilangan. Teknik-teknik tersebut ada yang digunakan secara tunggal dan ada pula yang digunakan dalam varian kuplet, triplet, maupun kuartet. Dalam varian tunggal, dari 144 data ditemukan dua teknik penerjemahan yang dominan penggunaannya, yaitu Padanan Lazim (56,94%) dan Modulasi (25%). Kemudian, pada varian kuplet, dari 215 data ditemukan lima kombinasi yang dominan penggunaannya, yaitu Padanan Lazim + Transposisi (21,86%), Modulasi + Transposisi (19,07%), Padanan Lazim + Modulasi (18,14%), Amplifikasi Linguistik (12,09%), dan Amplifikasi + Transposisi (6,98%). Selanjutnya, dalam varian triplet, dari 78 data terdapat dua kombinasi yang dominan penggunaannya, yaitu Amplifikasi Linguistik + Modulasi + Transposisi (28,20%) dan Padanan Lazim + Modulasi + Transposisi (21,79%). Yang terakhir, pada varian kuartet, hanya ada lima data yang terdistribusi dalam empat kombinasi; (2) ada lima metode penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan ekspresi afektif dari BSu ke dalam BSa, yaitu metode Penerjemahan Harfiah, Penerjemahan Setia, Penerjemahan Bebas, Penerjemahan Idiomatis, dan Penerjemahan Komunikatif; (3) ideologi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan ekspresi afektif dari BSu ke dalam BSa adalah Domestikasi; dan (4) ada tujuh jenis modulasi atau pergeseran makna yang terjadi, yaitu Abstrak Menjadi Konkret, Umum Menjadi Spesifik, Eksplikatif, Satu Bagian Menjadi Bagian yang Lain, Pembalikan Ungkapan, Negasi dari Sebaliknya, dan Aktif Menjadi Pasif. Dari ketujuh jenis modulasi yang digunakan, dari 144 data didapati tiga jenis modulasi yang dominan penggunaannya, yaitu Eksplikatif (51,03%), Satu Bagian Menjadi Bagian yang Lain (22,07%), dan Abstrak Menjadi Konkret (18,62%). Kemudian pada varian kuplet yang terdiri dari tujuh kombinasi, dari 24 data, ditemukan dua kombinasi yang digunakan secara dominan, yaitu Abstrak Menjadi Konkret + Eksplikatif (41,67%) dan Eksplikatif + Satu Bagian Menjadi Bagian yang Lain (29,17%). Berikutnya, pada varian triplet yang terdiri dari tiga kombinasi, masing-masing hanya terdiri dari satu data saja. Sementara itu, ada sejumlah data yang tidak dapat dianalisis dengan menggunakan teori Vinay dan Darbelnet. Oleh karena itu, sebagai temuan tambahan, peneliti mengajukan empat jenis modulasi baru, yaitu Kenaikan Intensitas Makna (KIM), Penurunan Intensitas Makna (PIM), Kenaikan Kuantitas Makna KKM), dan Penurunan Kuantitas Makna (PKM). Meskipun berdasarkan data tidak ditemukam penggunaan jenis modulasi Kenaikan Kuantitas Makna dalam ini, namun secara teoritis hal ini mungkin terjadi. Penggunaan ketiga jenis modulasi tersebut cukup signifikan. Dari 33 data, dua di antara tiga jenis modulasi tersebut cukup dominan penggunaannya, yaitu Penurunan Intensitas Makna (51,51%) dan Kenaikan Intensitas Makna (45,45%) sedangkan pada varian kuplet yang terdiri dari empat kombinasi, masing-masing hanya ditemukan satu data. Temuan tambahan ini sangat penting dalam penelitian ini karena jenis modulasi ini seringkali digunakan dalam penerjemahan teks-teks sastra.

This research investigates the translation of affective expression used in a fiction story from English (SL) into Indonesian (TL) based on two novels, Animal Farm by George Orwell and the Indonesian version entitled Binatangisme by Mahbub Djunaidi, as the source of data. The objectives of the research are (1) to formulate the translation techniques used in translating affective expressions from SL to TL, (2) to describe the translation methods used in translating affective expressions from SL to TL, (3) to interpret the translation ideology used in translating affective expressions from SL to TL, and (4) to explain the shifts of meaning that occur in the translation of affective expressions from SL to TL. This research employs a Descriptive Qualitative Approach utilizing a Case Study as the research design. The data used in this research are expressions that contain affective expressions while the translation units are word, phrase, clause, and sentence. The techniques used to collect those data are content analysis, documentation, and library study. Then, a number of 442 data obtained were analyzed using the theory of Molina and Albir (2002) about translation techniques and one additional technique, namely omission, from Ayora (1977) and Delisle (1993), theory of Newmark (1988) about translation methods and translation ideology, and theory of Vinay and Darbelnet (1995) about shifts of meaning. The research findings are (1) there are eleven techniques used in translating affective expressions from SL into TL, namely Amplification, Borrowing, Discursive Creation, Established Equivalent, Linguistic Amplification, Literal Translation, Modulation, Particularization, Reduction, Transposition, and Ommission. Those techniques are used in certain variants, namely single, couplet, triplet, and quartet. In a single variant, out of 144 data, it is found that there are two techniques dominantly used, namely Established Equivalent (56.94%) and Modulation (25%). Then, in couplet variant, out of 215 data, there are 5 combinations dominantly used, namely Established Equivalent + Transposition (21.86%), Modulation + Transposition (19.07%), Established Equivalent + Modulation (18.14%), Linguistic Amplification + Transposition (12.09%), and Amplification + Transposition (6.98%). After that, in the triplet variant, out of 78 data, there are two combinations dominantly used, they are Linguistic Amplification + Modulation + Transposition (28.20%) and Established Equivalent + Modulation + Transposition (21.79%). Finally, in the quartet variant, there are only five data distributed in four combinations; (2) there are five translation methods used in translating affective expressions, namely Literary Translation, Faithful Translation, Free Translation, Idiomatic Translation, and Communicative Translation; (3) the translation ideology employed in translating affective expressions from SL to TL is domestication; and (4) there are eleven types of modulation or shifts of meaning, namely Abstract for Concrete, Generic for Specific, Explicative, One Part fo Another, Reversal of Terms, Negation of the Opposite, and Active for Passive. Of the seven types employed in the single variant, out of 144 data, there are three types of modulation dominantly used, namely Explicative (51.03%), One Part for Another (22.07%), and Abstract for Concrete (18.62%). Then, in the couple variant consisting of seven combinations, out of 24 data, there are two combinations dominantly used, they are Abstract for Concrete + Explicative (41.67%) and Explicative + One Part for Another (29.17%). After that, in the triplet variant consisting of three combinations, each only has one datum. Meanwhile, there are a number of data that cannot be analyzed using the theory of Vinay and Darbelnet. Therefore, as additional findings, the researcher proposed four types of the shift of meaning, namely Increase of Meaning Intensity, Decrease of Meaning Intensity, Increase of Meaning Quantity, and Decrease of Meaning Quantity though, based on the occurrence of data in this research, the type of Increase of Meaning Quantity is not found but theoretically it possible. The use of those types is quite significant. In a single variant consisting of three types of modulation, out of 33 data, two of them are dominantly used, namely Decrease of Meaning Intensity (51.51%) and Increase of Meaning Intensity (45.45%) while in a couplet variant consisting of four combinations, each only has one datum. These additional findings are very important in this research as the types of modulation are likely used in the translation of literary texts.

Kata Kunci : ekspresi afektif, teknik penerjemahan, metode penerjemahan, ideologi penerjemahan, pergeseran makna/modulasi, Animal Farm, Binatangisme

  1. S3_2022_420428_abstract.pdf  
  2. S3_2022_420428_bibliography.pdf  
  3. S3_2022_420428_tableofcontent.pdf  
  4. S3_2022_420428_title.pdf