Laporkan Masalah

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Apoteker terhadap Farmakovigilans di Rumah Sakit wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

LULU WANA HAMIDAH, apt. Arief Rahman Hakim, M.Si. dan apt. Rr. Fivy Kurniawati, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 FARMASI

Adverse Drug Reaction (ADR) merupakan penyebab umum morbiditas dan mortalitas yang merugikan pasien sehingga penanganan ADR perlu dilakukan. Pengetahuan dan persepsi apoteker yang berkaitan dengan farmakovigilans memiliki dampak besar dalam praktiknya yakni dalam mencegah, mendeteksi, hingga menangani terkait keamanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta melakukan analisis statistik terhadap tingkat pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap farmakovigilans. Penelitian ini merupakan penelitian observasional melalui pendekatan cross-sectional yang dilakukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta selama Februari-Mei 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara teknik convenience sampling pada profesi apoteker yang berada di rumah sakit wilayah DIY. Pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner yang didistirbusikan kepada responden secara online melalui Google form. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dilakukan analisis hubungannya menggunakan uji chi square dan spearman's rho. Responden yang terlibat pada penelitian ini sejumlah 106 orang dengan mayoritas usia 20-30 tahun (41,51%), jenis kelamin perempuan (87,74%), pendidikan terakhir Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) (78,30%), area bekerja di Sleman (52,83%), dan memiliki pengalaman bekerja selama 1-5 tahun (33,96%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa apoteker memiliki pengetahuan yang lebih tinggi (55,66%) dan persepsi yang seimbang antara persepsi positif dan negatif (50%). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, area bekerja, maupun lamanya pengalaman bekerja dengan pengetahuan maupun persepsi apoteker. Tidak terdapat pula hubungan antara pengetahuan dengan persepsi apoteker terhadap farmakovigilans.

Adverse Drug Reactions (ADR) is a common cause of morbidity and mortality that is detrimental to patients hence ADR handling needs to be done. Knowledge and perceptions of pharmacists about pharmacovigilance have a major impact in practice, namely in preventing, detecting, and dealing with drug safety. This study aims to describe and conduct a quantitative analysis of the level of knowledge and perception of pharmacists on pharmacovigilance. This research is an observational study through a cross-sectional approach which was conducted in Daerah Istimewa Yogyakarta during February-May 2022. Sampling was carried out by convenience sampling technique on pharmacists currently work in hospital around DIY regions. Data was collected by filling out online questionnaires which was distributed to respondents using Google Forms. The data obtained were analyzed descriptively and analyzed for the relationship using the chi square test and spearman's rho. Respondents involved in this study were 106 people with the majority aged 20-30 years (41.51%), female (87.74%), educational background PSPA (78.30%), area works in Sleman (52.83%), and has work experience for 1-5 years (33.96%). The results showed that pharmacists had higher knowledge (55.66%) and a balanced perception between positive and negative perceptions (50%). No significant relationship was found between sociodemographic characteristics such as age, gender, last education, work area, or length of experience working with pharmacists knowledge and perceptions. There is also no relationship between knowledge and pharmacist's perception of pharmacovigilance.

Kata Kunci : ADR, farmakovigilans, pengetahuan, persepsi

  1. S1-2022-429562-abstract.pdf  
  2. S1-2022-429562-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-429562-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-429562-title.pdf