Penerapan Kebijakan Proteksionis Bagi Komoditas Tanah Jarang Cina dalam Rezim Perdagangan Global
ADHANI R SUTARJO, Dr. Poppy S. Winanti, MPP., M.Sc
2022 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALPenelitian ini mengkaji alasan-alasan yang menjadi faktor penyebab Cina menerapkan kebijakan-kebijakan proteksionis bagi komoditas tanah jarangnya dalam perdagangan global. Pembahasan mencakup kebijakan-kebijakan industri tanah jarang Cina sejak tahun 1975, namun terfokus mulai tahun 1991 hingga 2015 saat kebijakan proteksionisme diterapkan dengan semakin signifikan. Kebijakan-kebijakan industri dilihat dalam beberapa babak dengan identifikasi fokus utama pemerintah Cina pada tiap babaknya beserta sidang sengketa yang mengakhirinya. Berangkat dari upaya memahami korelasi antara sumber daya alam, intervensi pemerintah, dan pembangunan ekonomi, pembahasan dilanjutkan dengan analisis kebijakan industri Cina dalam kacamata konsep proteksionisme. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa reorganisasi industri hulu domestik Cina serta dukungan terhadap pengembangan industri sektor hilir menjadi dua faktor utama penyebab kebijakan proteksionis diterapkan bagi komoditas tanah jarang.
This study examines the reasons that have caused China to implement protectionist policies for its rare earth commodities in global trade. The discussion covered China's rare earth industrial policies since 1975, but more focused on policies from 1991 to 2015 when protectionism was implemented more significantly. China’s rare earth industrial policies are divided into several stages with identification of the focus of the Chinese government in each stage and the dispute proceedings that ended significant Chinese protectionism. Starting from understanding the correlation between natural resources, government intervention, and economic development, the discussion continues with an analysis of China's industrial policy based on the concept of protectionism. Finally, this study concludes that the reorganization of China's domestic upstream industry and support for the development of downstream industries are the two main factors causing protectionist policies to be implemented for rare earth commodities.
Kata Kunci : Proteksionisme, Cina, kebijakan industri, tanah jarang