Laporkan Masalah

UNSUR BUDAYA DALAM NOVEL TARIAN BUMI DAN STRATEGI PENERJEMAHANNYA DALAM NOVEL BALLIUI CHUM

KENNAN BASTIAN, Hwang Who Young, M.A.

2022 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi penerjemahan unsur budaya dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini ke novel terjemahan bahasa Korea yang berjudul Balliui Chum. Data dalam penelitian ini merupakan kata atau frasa yang mengandung unsur budaya Bali dan Indonesia, beserta strategi penerjemahannya. Teori yang digunakan adalah teori kategori budaya menurut Newmark dan teori strategi penerjemahan menurut Baker. Ditambahkan juga teori teknik penerjemahan menurut Molina dan Albir. Dalam penelitian ini ditemukan 336 unsur budaya, yang terdiri dari 133 (39.6%) budaya sosial, 101 (30%) budaya material, 76 (22.6%) budaya organisasi, 18 (5.4%) budaya gestur tubuh dan kebiasaan, dan 8 (2.4%) budaya ekologi. Strategi penerjemahan yang digunakan adalah substitusi budaya sebanyak 85 (25.3%), parafrase dengan kata yang berhubungan 60 (17.9%), parafrase dengan kata yang tidak berhubungan 47 (14%), kata yang netral atau kurang ekspresif 42 (12.5%), penghilangan kata 34 (10.1%), peminjaman kata 22 (6.5%), dan kata yang lebih umum 9 (2.7%). Teknik penerjemahan yang digunakan adalah partikularisasi 22 (6.5%), amplifikasi 8 (2.4%), dan modulasi 7 (2.1%). Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi penerjemahan yang paling banyak digunakan dalam penerjemahan unsur budaya adalah penerjemahan substitusi budaya. Hal ini disebabkan karena banyak keragaman budaya Bali dan Indonesia yang tidak dikenal dalam bahasa Korea, sehingga unsur budaya Bali dan Indonesia tersebut diterjemahkan dengan kata atau frasa yang familiar dalam budaya Korea.

This study aims to reveal the strategies for translating cultural components in the novel Tarian Bumi by Oka Rusmini to the Korean translated novel entitled Balliui Chum. The data in this study is on the words and phrases containing Balinese and Indonesian cultural components, along with their translation strategies. The theories used in this study are the cultural category theory according to Newmark and the translation strategies theory according to Baker. The translation techniques theory according to Molina and Albir is also added. This study found 336 cultural terms: 133 (39.6%) terms of social culture, 101 (30%) terms of material culture, 76 (22.6%) terms of organizational culture, 18 (5.4%) terms of gesture and habit culture, and 8 (2.4%) terms of cultural ecology. The translation strategies used are as follows: cultural substitution 85 (25.3%), paraphrase using a related word 60 (17.9%), paraphrase using unrelated words 47 (14%), neutral/less expressive words 42 (12.5%), omission 34 (10.1%), loan word 22 (6.5%), and more general word 9 (2.7%). The translation techniques used are as follows: particularization 22 (6.5%), amplification 8 (2.4%), and modulation 7 (2.1%). Based on the data analysis, it can be concluded that the most widely used translation strategy in translating cultural terms is cultural substitution. This is because many Balinese and Indonesian cultures are not known in Korean, so the Balinese and Indonesian cultural components are translated with words or phrases that are familiar in Korean culture.

Kata Kunci : Penerjemahan, Unsur Budaya, Strategi Penerjemahan, Tarian Bumi, Translation, Cultural Components, Translation Strategy

  1. S1-2022-413312-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413312-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413312-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413312-title.pdf