Rasionalitas dan Pola Resistensi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK): Narrative Review

FARAH RAISYAPUTRI A, Dr. apt. Nanang Munif Yasin, S.Si., M.Pharm

2022 | Skripsi | S1 FARMASI

Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) sering terjadi dan disebabkan oleh banyaknya mikroorganisme menginfeksi saluran kemih. Pengobatan ISK dengan terapi antibiotik rasional bertujuan mencegah perburukan kondisi dan resistensi bakteri. Penelitian sebelumnya narrative review dari Regimulya, et al., (2021) mengenai rasionalitas antibiotik pasien ISK di rumah sakit Indonesia dengan metode ketepatan penggunaan. Tujuan penelitian ini untuk melengkapi informasi dengan mengidentifikasi rasionalitas, efektivitas dan pola resistensi penggunaan antibiotik pada pasien ISK. Penelitian ini dilakukan metode narrative review dengan database yaitu PubMed, Google Scholar, Proquest, dan Science Direct kemudian dimasukkan kata kunci untuk diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi selanjutnya disusun dalam ikhtisar komprehensif mengenai rasionalitas, efektivitas dan pola resistensi penggunaan antibiotik pada pasien ISK dengan waktu penelitian dilakukan dari Desember 2021 hingga Juni 2022. Penelitian ini memperoleh 35 artikel yang dianalisis. Penggunaan antibiotik rasional pasien ISK metode ketepatan penggunaan menunjukkan hasil kategori tepat pasien/indikasi 91,59%, tepat obat 80,9%, dan tepat dosis 89,21% sementara pada metode Gyssens mendapatkan hasil penggunaan antibiotik rasional 58,2%. Telaah efektivitas antibiotik menunjukkan hubungan signifikan antara penggunaan antibiotik rasional dengan efektivitas antibiotik sebagai terapi ISK. Patogen ISK yang paling sering resistensi adalah Escherichia coli sebesar 80 hingga 100%, Klebsiella 90 hingga 100%, Pseudomonas aeruginosa 70 hingga 100% dan Proteus mirabilis 70 hingga 100%. Antibiotik yang paling sering mengalami resistensi adalah golongan sefalosporin yaitu sefiksim dan seforaksim.

Urinary Tract Infections (UTI) occur frequently and are caused by many microorganisms infecting the urinary tract. Treatment of UTI with rational antibiotic therapy aimed at preventing worsening of the condition and bacterial resistance. Previous research is a narrative review from Regimulya, et al., (2021) regarding the rationality of antibiotics for UTI patients in Indonesian hospitals using the appropriate method of use. The purpose of this study was to complete the information by identifying the rationality, effectiveness and resistance patterns of antibiotic use in UTI patients. This study was conducted with a narrative review method with databases, namely PubMed, Google Scholar, Proquest, and Science Direct, then entered keywords for selection based on inclusion and exclusion criteria and then compiled in a comprehensive overview of the rationality, effectiveness and resistance patterns of antibiotic use in UTI patients with the time of the study. conducted from December 2021 until June 2022. There were 35 articles analyzed. The rational use of antibiotics for UTI patients with the appropriate method of use showed results in the right category of patient/indication 91.59%, the right drug 80.9% and the right dose 89.21% while the Gyssens method got 58.2% rational use of antibiotics. The study of the effectiveness of antibiotics showed a significant relationship between rational use of antibiotics and the effectiveness of antibiotics as a treatment for UTIs. The most frequently resistant UTI pathogens are Escherichia coli at 80 until 100%, Klebsiella 90 until 100%, Pseudomonas aeruginosa 70 until 100% and Proteus mirabilis 70 until 100%. Antibiotics that most often experience resistance are cephalosporins, namely cefixime and ceforaxime.

Kata Kunci : Resistensi, Rasionalitas, Efektivitas, Antibiotik, Infeksi Saluran Kemih