STRATEGI TINDAK TUTUR PERMINTAAN DAN STRATEGI KESANTUNAN DALAM PERMINTAAN PADA ANIMASI ANAK-ANAK "ANNYEONG JADUYA" 'HALO JADU'
CLARENCIA LEVANA, Hwang Who Young, M.A.
2022 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi tindak tutur permintaan dan strategi kesantunan dalam tuturan permintaan bahasa Korea. Data penelitian berupa tuturan permintaan yang terdapat pada "Annyeong Jaduya" 'Halo Jadu' (2011). Data dianalisis dengan teori strategi tindak tutur permintaan Kim dan Jeon (2013) dan teori strategi kesantunan Brown dan Levinson (1987) dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 79 tuturan permintaan yang ditemukan, strategi tindak tutur permintaan yang terdapat dalam "Annyeong Jaduya" 'Halo Jadu' adalah strategi bentuk imperatif (49,37%), strategi implikasi kuat (21,51%), strategi memberi saran (12,65%), strategi menyatakan kewajiban (6,33%), strategi mengurangi tekanan pendengar (5,1%), strategi implikasi lemah, strategi menanyakan kesediaan pendengar, strategi menyatakan harapan penutur, dan strategi memberi izin (1,26%). Strategi kesantunan yang terdapat dalam tuturan permintaan tokoh-tokoh adalah kesantunan positif (31,11%), bald on record (28,88%), off record (22,22%), dan kesantunan negatif (17,77%). Dapat diketahui bahwa penggunaan strategi permintaan bentuk imperatif mendominasi karena jarak sosial antara tokoh-tokoh pada animasi anak-anak "Annyeong Jaduya" 'Halo Jadu' dekat dan permintaan yang dituturkan cenderung memiliki tingkat urgensi yang tinggi. Sementara itu, strategi kesantunan positif mendominasi karena penutur memiliki tendensi untuk menempatkan pendengar dan dirinya dalam satu kelompok sosial yang sama.
This research aims to describe request speech act strategies and politeness strategies used in Korean language request utterances. This research data is in form of request utterances found in "Annyeong Jaduya" 'Hello Jadu' (2011). The data are analyzed using request speech act strategy by Kim and Jeon (2013) and Brown-Levinson (1987) politeness strategy with qualitative and quantitative research methods. The results from the analysis showed that from 79 request utterances found, the request speech act strategies that were used are imperatives (49.37%), strong hints (21.51%), suggestory formulae (12.65%), stating obligation (6.33%), minimizing hearer burden (5.1%), weak hints, questioning hearer willingness, stating speaker wishes, and giving permission (1.26%). Whereas the politeness strategies that were used in those request utterances are positive politeness (31.11%), bald on record (28.88 %), off record (22.22%), and negative politeness (17.77%). It is concluded that imperatives strategy domination is due to the close social distance between the characters of "Annyeong Jaduya" 'Hello Jadu' and also because most of the requests were urgent. While, positive politeness dominates because the speaker tends to include the hearer and the speaker into the same social group.
Kata Kunci : Halo Jadu, strategi tindak tutur permintaan, strategi kesantunan / Hello Jadu, request speech act strategy, politeness strategy