Evaluasi Penggunaan Antikoagulan terhadap Kejadian Perdarahan pada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
NENNY RAHMA DWI C, Dr. apt. Ika Puspitasari, M.Si.; Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp.FRS.
2022 | Skripsi | S1 FARMASIPasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dengan gejala sedang hingga berat seringkali mengalami hiperinflamasi yang menyebabkan pasien mengalami koagulopati dan trombosis. Terapi trombosis biasanya dilakukan dengan pemberian antikoagulan, namun pasien seringkali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan yaitu perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antikoagulan, frekuensi kejadian perdarahan, dan faktor risiko yang berpotensi meningkatkan kejadian perdarahan terkait penggunaan antikoagulan pada pasien Covid-19. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional menggunakan data rekam medis pasien Covid-19 rawat inap di RS Akademik UGM selama bulan April - September 2021. Sampel penelitian berjumlah 115 pasien yang dipilih menggunakan metode consecutive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi nomor rekam medis, identitas pasien, diagnosis, rencana terapi, dan catatan observasi klinis. Uji chi-square digunakan untuk menilai hubungan antara faktor risiko dengan kejadian perdarahan. Regresi logistik ganda digunakan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian perdarahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasien yang menggunakan antikoagulan jenis heparin dan enoxaparin beruturur-turut 81 pasien (70,4%) dan 34 pasien (29,6%). Mayoritas pasien menggunakan antikoagulan jenis heparin dengan dosis 10.000 U/hari dan durasi terapi kurang dari sama dengan 10 hari. Frekuensi kejadian perdarahan yang terjadi yakni 20%. Dosis antikoagulan berhubungan dengan kejadian perdarahan yang dibuktikan dari hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square (p = 0,023).
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) patients with moderate to severe symptoms often experience hyperinflammation which causes the patient to develop coagulopathy and thrombosis. Thrombosis therapy is usually carried out by giving anticoagulants, but patients often cause unwanted side effects, namely bleeding. This study aims to determine the description of the use of anticoagulants, the frequency of bleeding events, and risk factors that have the potential to increase the incidence of bleeding related to the use of anticoagulants in Covid-19 patients. This research is an analytical observational study with a cross sectional research design using medical record data of hospitalized Covid-19 patients at the RS Akademik UGM during April - September 2021. The study sample consisted of 115 patients who were selected using the consecutive sampling method. The data collected included medical record numbers, patient identities, diagnoses, treatment plans, and clinical observation. The chi-square test was used to assess the relationship between risk factors and the incidence of bleeding. Multiple logistic regression was used to determine the most influential factors on the incidence of bleeding. The results showed that the number of patients using heparin and enoxaparin anticoagulants were 81 patients (70.4%) and 34 patients (29.6%) respectively. The majority of patients used heparin at a dose of 10,000 U/day and duration of therapy less than equal to 10 days. The frequency of bleeding that occurs is 20%. Anticoagulant dose was associated with bleeding events as evidenced by the results of bivariate analysis using the chi-square test (p = 0.023).
Kata Kunci : perdarahan, antikoagulan, koagulopati, covid-19.