Tingkat Persetujuan Pengunjung Terhadap Tugu Monumen Nasional (Monas) Sebagai Landmark Pariwisata Kota Jakarta

JANICE, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.

2022 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Tugu Monumen Nasional (Monas) merupakan monumen bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 1960 sebagai simbol perjuangan bangsa. Seiring berjalannya waktu, nilai yang terkandung pada warisan budaya layaknya Tugu Monas sebagai landmark perlu terus dijaga agar tetap merepresentasikan dan memberikan makna terhadap kepariwisataan Kota Jakarta. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk untuk menganalisis penilaian pengunjung terhadap Tugu Monas sebagai landmark pariwisata Kota Jakarta. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan penggunaan kuesioner yang disusun berdasarkan pada teori komponen landmark oleh Lynch (1960). Metode penyebaran kuesioner pun dilakukan dengan random sampling dan purposive sampling dengan target pengisian yang berhasil dicapai sebanyak 156 responden. Setelah itu, perolehan data dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif melalui tiga tahapan, yaitu pengecekan, pengelompokan, dan analisis data sehingga menghasilkan pembahasan yang disusun dalam bentuk narasi. Temuan penelitian menunjukkan mayoritas pengunjung menilai Tugu Monas sebagai landmark yang strategis dan kontras pada lingkup daerahnya. Namun, lokasi Tugu Monas tidak menjadikan monumen ini sebagai titik referensi dan sulit dijangkau oleh pengunjung. Hasil penelitian ini turut menunjukkan bahwa rentang usia, jenjang pendidikan, dan profesi pengunjung dapat mempengaruhi penilaian pengunjung terhadap Tugu Monas sebagai landmark pariwisata Kota Jakarta. Semakin tinggi usia pengunjung, maka semakin tinggi tingkat kesetujuan pengunjung terhadap landmark pariwisata. Pengunjung yang sudah berada pada pensiun memberikan tingkat kesetujuan tertinggi pada kelompok respondennya, tetapi pensiunan mempunyai kendala terkait aksesibilitas wisata. Sementara itu, analisis terhadap tanggapan responden menurut jenjang pendidikan terakhir menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin rendah tingkat persetujuan tersebut.

The National Monument (Monas) is a historical monument that has been established since 1960 as a symbol of the nation's struggle. Over time, the values contained in cultural heritage such as the National Monument as a landmark need to be maintained so it continues to represent and give meaning to tourism in the Capital City of Jakarta. Therefore, this research was conducted to analyze visitor�s approval level toward the National Monument (Monas) as a tourism landmark in the Capital City of Jakarta. The data collection process was conducted quantitatively by using questionnaires based on the landmark component theory by Lynch (1960). The method for distributing questionnaires was carried out by random sampling and purposive sampling with the achieved target of 156 respondents. After that, the data acquisition was analyzed using descriptive quantitative method through three stages, namely checking, grouping, and analyzing data to generate narrative discussion as the final result. This research indicates that the majority of visitors value National Monument as a strategic landmark and contrast in the scope of its area. However, the location of the National Monument does not make it as a reference point and it�s difficult to be reached by visitors. The results of this study also show that the age ranges, education levels, and occupation of visitors can influence the visitor's approval toward National Monument as a tourism landmark in Jakarta. The older visitor�s age, the higher the level of approval toward tourism landmarks. Visitors who have entered their retirement give the highest level of approval in the occupation group, but retirees have problems related to their accessibility. Meanwhile, the analysis of respondent�s responses according to the education level shows that the higher a person's education, the lower its level of approval.

Kata Kunci : Monumen Nasional, Landmark Pariwisata, Jakarta