Produksi Ruang Publik Perkotaan sebagai Destinasi Wisata: Studi di Kawasan Malioboro Yogyakarta
MIRA PUTRI MULIA, Wahyu Kustiningsih, M.A.
2022 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIMalioboro merupakan salah satu jantung perekonomian di Yogyakarta. Ketersediaan ruang publik untuk melakukan berbagai kegiatan di Malioboro juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan. Kegiatan bersantai, berbelanja, menonton acara seni dan budaya, serta berkeliling dengan becak atau andong merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat maupun wisatawan di Malioboro. Beragam kegiatan yang terjadi tidak terlepas dari relasi sosial dari para aktor dengan kepentingan yang berbeda dan merepresentasikan Malioboro sebagai ruang publik yang memiliki kemampuan untuk menjadi ruang dialog bagi banyak orang. Kemudian relasi sosial yang terjalin sebagai bentuk praktik spasial dan representasi ruang dari Malioboro sebagai bentuk dialektika yang memunculkan perilaku dan ciri khas dari para aktor yang berada di ruang tersebut. Hasil dialektika antara praktik spasial dengan representasi ruang ditunjukkan dengan Malioboro sebagai ruang publik diperuntukkan bagi banyak orang untuk melakukan berbagai kegiatan, termasuk berwisata. Studi ini berfokus pada produksi ruang publik, relasi yang terbentuk dan terjalin dalam produksi ruang publik perkotaan di Kawasan Malioboro sebagai destinasi wisata. Studi ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan menggunakan metode studi kasus. Sajian penelitian ini menunjukkan bahwa, produksi ruang publik di Malioboro menciptakan dinamika perubahan dan peningkatan Malioboro secara fisik maupun non fisik, dimana relasi sosial yang terjalin antara aktor yang satu dengan yang lain mendukung perubahan dan peningkatan tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi mereka. Kemudian perubahan dan peningkatan tersebut juga menciptakan Malioboro sebagai ruang publik yang ideal bagi banyak orang sesuai dengan kriteria yang ada. Selain itu, keberadaan wisatawan yang mempengaruhi pendapatan para pekerja untuk menggerakkan roda perekonomian mereka, apabila Malioboro dalam kondisi sepi wisatawan, maka roda perekonomian para pekerja bergerak lambat. Kontestasi atas ruang publik Malioboro juga didominasi oleh wisatawan melihat tata ruang yang sebagian besar diperuntukkan bagi mereka, tetapi juga tidak melupakan penataan ruang bagi para pekerja di dalamnya.
Malioboro is one of the economic heartbeats at Yogyakarta. The availability of public space for the activities in Malioboro is also a special attraction to the public and the tourist population. Leisure activities, shopping, watching art and cultural programs, and driving around in pedicab or andong were common to people and tourist in Malioboro. The various activities that take place do not break from social contacts of actors of different interests and present a Malioboro as a public space that has the ability to become a dialogue room for many people. The social relations were formed as a spatial practice and space representation of Malioboro as a dialectic form of behaviour and characteristic of the actors in the space. The dialectics between spatial practice and space representation is shown by Malioboro as a public space is meant for many people to do various activities, including travel. The study focused on the production of public space, among the established and established contacts in the production of urban public spaces in the Malioboro Region as a tourist destination. The study is conducted through a qualitative approach and using case study methods. This new study shows that, the production of public space in Malioboro creates the dynamic of change and increases Malioboro both physically and non physically, where social connections between one actors and the other support the change and increase in comfort for them. Then these changes and improvements also made Malioboro an ideal public space for many people to fit the criteria. Furthermore, the presence of tourists who influence the income of workers to propel the economic wheel of their economy, when Malioboro is quiet, the workers economic wheel is slow. The cointaners over Malioboro public space is also dominated by tourists looking at the space layout that is mostly meant for them, but also not forgetting the space layout for the workers in it.
Kata Kunci : Produksi Ruang, Ruang Publik, Relasi Sosial, Pariwisata, Malioboro.