Peran Modal Sosial Petani dalam Keberlanjutan Desa Wisata Salak Pondoh di Kapanewon Turi Kabupaten Sleman

ADI SUDARMAJI, Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.Si.; Riesma Andiani, S.P., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

Pengembangan usaha tani memerlukan modal fisik dan sumber daya manusia, selain itu modal sosial yang merupakan penggambaran kerja sama petani juga menjadi penentu untuk keberhasilan pengembangan usaha tani. Modal sosial petani terdiri atas kepercayaan, norma dan jaringan sosial antar petani untuk berkerja sama lebih efektif dalam mencapai tujuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial petani dalam kegiatan desa wisata salak pondoh, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi modal sosial petani dan pengaruh modal sosial petani dalam keberlanjutan Desa Wisata Salak Pondoh di Kapanewon Turi Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling di empat desa wisata yaitu Desa Wisata Tunggularum, Desa Wisata Pancoh, Desa Wisata Pulewulung, dan Desa Wisata Kembangarum. Dari masing-masing sampel desa wisata diambil 10 sampel petani sehingga total sampel adalah 40 responden. Data dianalisis dengan uji proporsi, analisis regresi linier berganda, dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% petani salak pondoh memiliki modal sosial yang tinggi terhadap keberlanjutan Desa Wisata Salak Pondoh di Kapanewon Turi Kabupaten Sleman. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap peran modal sosial petani dalam keberlanjutan Desa Wisata Salak Pondoh di Kapanewon Turi Kabupaten Sleman yaitu peran penyuluh, peran kelompok tani dan peran lembaga swasta. Peningkatan modal sosial yang terdiri atas kepercayaan, norma dan jaringan yang ada di dalam kegiatan pengelola desa wisata dapat meningkatkan kerja sama anggota untuk mencapai keberlanjutan desa wisata salak pondoh.

Agribusiness requires physical capital and human resources, in addition social capital which is a representation of farmer's cooperation, is also determine the success of agribusiness development. Farmer's social capital consists of trust, norms and social networks between farmer's to work together more effectively in achieving goals. This research aimed to determine farmer's social capital in salak pondoh tourism village activities, factors that affect farmer's social capital, and the influence of farmer's social capital in the sustainability of Salak Pondoh Tourism Village in Kapanewon Turi, Sleman Regency. The method used is a descriptive method with a quantitative approach. The sampling of respondents was carried out by a simple random sampling method in four tourism villages, which are Tunggularum, Pancoh, Pulewulung, and Kembangarum. From each tourism villages was taken 10 farmers as samples, so that the total sample was 40 respondents. The data is analyzed with a proportion test, multiple linear regression, and simple linear regression. The results of this study showed that more than 50% of pondoh salak farmer's have high social capital for the sustainability of Pondoh Snake Fruit Tourism Village in Kapanewon Turi, Sleman Regency. Significant factors for the role of farmer's social capital for the sustainability of Pondoh Snake Fruit Tourism Village in Kapanewon Turi Sleman Regency are the role of agricultural extension, farmer groups and private institutions. The increase of farmer's social capital which consisted of trust, norms and network among the members can increase cooperation to achieve the sustainability of pondoh snake fruit tourism village.

Kata Kunci : Modal Sosial, Keberlanjutan, Desa Wisata