Tubuh bertato :: Makna tato dalam konstruksi identitas mahasiswa bertato di Yogyakarta

HIDAYAT, Medhy Aginta, Dr. Susetiawan

2003 | Tesis | S2 Sosiologi

Penelitian ini mengkaji persoalan makna tato dalam konstruksi identitas mahasiswa bertato di Yogyakarta. Mahasiswa merupakan subjek yang menarik untuk diteliti berdasarkan dua alasan. Pertama, jumlah mahasiswa bertato yang semakin meningkat di Yogyakarta. Kedua, tingginya kedudukan dan status sosial ekonomi mahasiswa seolah melawan stereotype tato dalam masyarakat Indonesia. Keputusan membuat tato di kalangan mahasiswa seolah secara sadar berusaha melawan dan meruntuhkan stereotype negatif masyarakat bahwa tato identik dengan dunia kriminal. Dengan kata lain, tubuh bertato kini tidak lagi dimaknai sebagai simbol dunia kriminal, melainkan sebagai ekspresi identitas diri dan perlawanan budaya tinggi. Makna awal tato pun berangsur-angsur bergeser dari manifestasi ritual kepercayaan tradisional, menjadi sarana ekspresi identitas diri individu modern. Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang he ndak dijawab dalam penelitian ini adalah apakah makna tato bagi para mahasiswa pemakai tato di Yogyakarta, serta bagaimanakah para mahasiswa pemakai tato tersebut membangun konstruksi identitas dirinya melalui tato di tubuhnya. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa makna tato dalam konstruksi identitas mahasiswa bertato di Yogyakarta dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, tato sebagai identitas individu. Membuat tato pada tubuh merupakan cerminan identitas diri dan ekspresi individual untuk mengungkapkan diri melalui gaya, dan fashion. Tato dipandang sebagai aksesoris tubuh yang mampu membangun konstruksi identitas diri pemakainya sebagai individu yang unik dalam kebudayaan modern. Kedua, tato sebagai identitas sosial. Membuat tato pada tubuh merupakan keputusan sadar yang berimplikasi sosial untuk membangun identitas budaya anak muda sekaligus menyatakan sikap menolak stigmatisasi negatif tato. Dalam konteks ini, baik secara sadar ataupun tidak mahasiswa bertato memandang tato sebagai simbol perlawanan terhadap budaya dominan. Konstruksi identitas mahasiswa bertato terbentuk melalui proses interaksi timbal balik antara subjek penelitian, keluarga, teman-teman, subjek pengantara (significant others), serta masyarakat. Konstruksi identitas mahasiswa bertato baik sebagai identitas individu maupun sebagai identitas sosial, dengan demikian bukan semata-mata terbentuk dari dalam dirinya. Konstruksi identitas mahasiswa bertato merupakan sebuah konstruksi sosial. Sketsa biografis subjek penelitian memiliki peranan penting dalam proses pembentukan konstruksi identitas mahasiswa bertato. Narasi (stock of knowledge) masa lalu, kini dan masa depan, merupakan sumber acuan yang membentuk konstruksi identitas mahasiswa bertato yang terus berkembang. Sketsa biografis subjek penelitian juga merupakan pandangan subjek penelitian secara pribadi tentang bagaimana perjalanan proses pengambilan keputusan untuk mentato tubuhnya, dari sudut pandang subjek penelitian sendiri.

This research examines the meaning of tattoo in the construction of identity of tattooed students in Yogyakarta. Student is an interesting subjek to be studied in this context based on two reasons. First, the number of tattooed student that increase more and more in Yogyakarta. Second, the high social dan economical status of students intentionally as if oppose negative stereotype of tattoo in Indonesia. Their decision to make tattoo at their bodies is deliberately against and deconstruct negative stereotype of tattoo as a symbol of criminal world. In other words, tattooed body nowadays no longer seen as a symbol of criminal world but as an expression of self-identity and a resistance of high culture. The original meaning of tattoo gradually shift from the manifestation of traditional ritual believe to the self- identity expression of modern individual. According to the background above, the problem whic h is be answered in this research are what is the meaning of tattoo for tattooed students in Yogyakarta, and how they create their construction of identity through tattoo at their bodies. This research find that the meaning of tattoo in the construction of identity of tattooed students in Yogyakarta can be seen on two ways. First, tattoo as an individual identity. Making tattoo at the bodies is a mirror of self- identity and individual expression to reveal themselves through fashion and style. Tattoo is seen as merely body accessories created to be a unique individual in modern culture. Second, tattoo as a social identity. Making tattoo at the body is a deliberate decision that has social implication to create a youth culture identity as well as to state refusal of negative stigmatization of tattoo. In this context, intentionally or not, tattooed students consider tattoo as a symbol of resistance on dominant culture. The construction of identity of tattooed students established through the mutual interaction process (inter-subjectivity) between research subjects, family, peer groups, significant others and community. The construction of identity of tattooed students as individual identity and as social identity, then, not only established by their own but also as a product of social construction. Biography sketch of research subject has an important role in the process of identity construction of tattooed students. Their stock of knowledge of the past, the present and the future is a reference source that creates the construction of identity of tattooed student. Biography sketch of research subject is also their private way of seeing about how the process of making decision to tattoo their own body from their own point of view.

Kata Kunci : Mahasiswa Bertato,Identitas Diri, tattoo, identity, tattooed students