Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi Ditinjau Dari Konsep Kebebasan John Stuart Mill

MAHDIANI BUKAMO, Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pers sebagai pilar keempat demokrasi. Pada mulanya hanya unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang dianggap sebagai pilar dari sistem demokrasi. Pers kemudian memeroleh dasaran sebagai salah satu penyangga sistem demokrasi berkat perannya yang mampu menghubungkan ketiga unsur tadi dengan masyarakat. Selain itu, pers juga memungkinkan masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya untuk diketahui secara publik. Seiring berjalannya waktu, pers memeroleh peran sebagai anjing penjaga (watchdog) yang mengawasi jalannya pemerintahan agar tetap mementingkan kepentingan rakyat. Demikianlah keberadaan pers semakin niscaya bagi tegaknya sistem demokrasi. Penelitian ini menggunakan model penelitian historis faktual tentang tokoh. Objek material penelitian adalah pers sebagai pilar keempat demokrasi. Sementara objek formal penelitian ini adalah pemikiran John Stuart Mill tentang kebebasan, utamanya kebebasan berpendapat. Adapun penelitian ini merupakan studi pustaka yang mengikuti beberapa tahapan: inventarisasi, klasifikasi, analisis, dan penyusunan hasil, serta diolah dengan menggunakan beberapa unsur metodis filosofis yaitu, deskripsi dan interpretasi. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pers dapat dijustifikasi sebagai pilar keempat demokrasi melalui pemikiran John Stuart Mill tentang kebebasan. Pertama, empat argumen Mill tentang kebebasan mendukung dan menjustifikasi keberadaan pers dalam sistem demokrasi. Kedua, pada hakikatnya pers merupakan sarana bagi publik untuk mendapat kebenaran. Ketiga, pers mampu menjalankan peran sebagai pengawas bagi jalannya pemerintahan. Poin ketiga ini sesuai dengan esensi dari sistem demokrasi tentang keterbukaan.

This research aims to describe the press as the fourth pillar/estate of democracy. At first only the executive, legislative, and judicial elements were considered as pillars/estate of the democratic system. The press then received justification as one of the pillars/estate of the democratic system thanks to its role in being able to connect the executive, legislative, and judicial elements with the society. The press also allows the public to express their aspirations to be known publicly. Over time, the press has assumed the role of a watchdog that oversees the administration of the government in order to keep the interests of the people. Thus the existence of the press is increasingly necessary for the establishment of a democratic system. The research uses philosopher factual-historical research model. The subject matter of this research is the press as the fourth pillar/estate of democracy. The formal object of this research is the thought of John Stuart Mill on freedom of expression. This research is a literature study that follows several steps such as: inventory, classification, analysis, and result compilation, and processed with several philosophical methods and techniques, such as description and interpretation. This research show how the press can be justified as the fourth pillar/estate of democracy through John Stuart Mill's thoughts on freedom of expression. First, Mill's four arguments about freedom support and justify the existence of the press in a democratic system. Second, in essence the press is a means for the public to get to the truth. Third, the press is able to serve as a supervisor for government in accordance with the essence of a democratic system of openness.

Kata Kunci : Pers, Pilar Keempat Demokrasi, Kebebasan Berpendapat