Laporkan Masalah

ID, EGO, AND SUPEREGO SEEN IN THE MAIN CHARACTERS OF A. A. MILNE'S WINNIE-THE-POOH AND THE HOUSE AT POOH CORNER

MONICHA FARAH AYU P, Rahmawan Jatmiko, S.S., M.A.

2022 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan id, ego, dan superego yang digambarkan di dalam karakter-karakter utama pada buku Winnie-the-Pooh dan The House at Pooh Corner milik A. A. Milne's, dan mengapa id,ego, dan superego yang ditunjukkan oleh karakter-karakternya dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kepribadian mereka. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan baik dari percakapan antar karakter atau narasi langsung dari penulis. Wilayah pikiran (id, ego, superego) dianalisis menggunakan teori kepribadian dari Sigmund Freud (1920). Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut: 1) dalam dua buku yang digunakan, id merupakan contoh wilayah pikiran yang paling banyak muncul, enam kali, diikuti dengan tiga contoh dari ego, dan dua contoh superego. 2) Mengacu pada teori fase perkembangan anak dan remaja milik Charlotte Buhler, anak usia 2-8 tahun sedang berada pada fase sosialnya, artinya mereka mulai belajar dan memahami aturan atau norma sosial, emosi, hak, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, 3) dengan teori atau fungsi didaktis sastra anak, membaca atau mendengarkan cerita anak-anak dapat membantu mengembangkan kepribadian anak dengan mempelajari nilai moral (superego) yang tergambar dalam cerita atau tokoh, meniru ego yang digambarkan tokoh, atau memahami id yang ditunjukkan oleh karakter dalam cerita dan lalu mempelajari konsekuensi dari id yang digambarkan dalam ceritanya.

This research aims to find the ids, egos, and superegos portrayed in the main characters of A. A. Milne's Winnie-the-Pooh and The House at Pooh Corner and why the ids, egos, and superegos could help children develop their personalities. The data used in this research are either conversations between characters or the author's narration. The parts of the psyche (id, ego, superego) are analyzed using Sigmund Freud's theory of personality (1920). The finding shows, 1) that the id is the one that appears the most throughout the two books with six-time occurrences, followed by three examples of ego, and two examples of superego. 2) According to Charlotte Buhler's child and adolescent developmental phase theory, children from age 2 to 8 are in their social phase, meaning they start to learn and understand social rules, emotions, rights, and responsibilities. Therefore, 3) with the didactic theory or function of children's literature, reading or listening to children's fiction could help them develop their personalities by learning the moral value (superego) portrayed in the stories or by the characters, copying the egos portrayed by the characters, or relating to the ids of the characters and learning the consequences from those ids painted in the stories.

Kata Kunci : psikoanalisis, teori kepribadian, fiksi anak/psychoanalysis, theory of personality, children's fiction

  1. S1-2022-399721-abstract.pdf  
  2. S1-2022-399721-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-399721-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-399721-title.pdf