PENGARUH XEROSTOMIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KEHILANGAN GIGI PADA LANJUT USIA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

EKA ANIS R, drg. Elastria Widita, M.Sc., Ph.D; drg. Iffah Mardhiyah, M.Biomed.

2022 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGI

Penurunan kondisi fisik, psikologis dan sosial akan meningkat seiring dengan peningkatan usia. Permasalahan kesehatan oral yang sering terjadi pada lanjut usia adalah kehilangan gigi yang disebabkan oleh karies gigi dan penyakit periodontal. Kehilangan gigi juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial dan demografi, seperti jenis kelamin. Lanjut usia juga mengalami peningkatan risiko terjadinya xerostomia. Kondisi ini disebabkan oleh faktor sistemik dan penggunaan obat-obatan. Perempuan dilaporkan memiliki risiko xerostomia dan kehilangan gigi lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh xerostomia dan jenis kelamin terhadap kehilangan gigi pada lanjut usia di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sejumlah 150 responden berpartisipasi dalam penelitian observasional dengan desain potong lintang. Xerostomia diukur menggunakan kuesioner summated xerostomia inventory indonesian version (SXI-ID). Kehilangan gigi diukur dengan pemeriksaan klinis secara langsung dengan waktu terbatas. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney (two-tailed test), Kruskal-Wallis, Spearman's rho (two-tailed test), dan uji regresi linier. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara xerostomia terhadap kehilangan gigi dengan arah hubungan positif (p=0,003; r=0,245). Xerostomia yang dikaji berdasarkan jenis kelamin pada analisis lebih lanjut tidak berpengaruh terhadap kehilangan gigi pada uji regresi (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini, yaitu xerostomia dan jenis kelamin tidak memiliki pengaruh terhadap kehilangan gigi. Kata Kunci: xerostomia, jenis kelamin, kehilangan gigi, lanjut usia

The decline in physical, psychological and social conditions will increase with age. Oral health problem that often occur in the elderly is tooth loss caused by dental caries and periodontal disease. Tooth loss can also be influenced by social and demographic factors, such as gender. The elderly also have an increased risk of xerostomia. This condition is caused by systemic factor and the use of drugs. Women were reported to have a higher risk of xerostomia and tooth loss than men. This study aims to examine the effect of xerostomia and gender on tooth loss in the elderly in Sleman Regency, Yogyakarta. A total of 150 respondents participated in an observational study with a cross sectional design. Xerostomia was measured using a summated xerostomia inventory Indonesian version (SXI-ID) questionnaire. Tooth loss was measured by direct clinical examination with limited time. Data analysis used Mann-Whitney test (two-tailed test), Kruskal-Wallis, Spearman's rho (two-tailed test), and linear regression test. The results of the analysis showed that there was a significant effect of xerostomia on tooth loss with a positive relationship (p=0.003; r=0.245). Xerostomia assessed by sex in further analysis had no effect on tooth loss in the regression test (p>0.05). The conclusion of this study is that xerostomia and gender have no effect on tooth loss. Keywords: xerostomia, gender, tooth loss, elderly

Kata Kunci : xerostomia, jenis kelamin, kehilangan gigi, lanjut usia