Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Kehilangan Gigi Pada Lanjut Usia di Kabupaten Sleman Yogyakarta
MEIDI AURELIA, drg. Elastria Widita, M.Sc., Ph.D; drg. Finsa Tisna Sari, M.Biomed
2022 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGITingginya prevalensi kehilangan gigi dan kerusakan akar menjadi masalah kesehatan oral yang umum terjadi pada lanjut usia. Kehilangan gigi mencerminkan adanya efek jangka panjang dari suatu penyakit dan faktor sosial ekonomi. Status sosial ekonomi merupakan kedudukan atau kelas sosial yang secara obyektif mencirikan seseorang berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh status sosial ekonomi terhadap kehilangan gigi pada lanjut usia di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian dengan desain potong lintang telah dilakukan pada 150 lanjut usia yang berumur ≥60 tahun di Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan mengggukan teknik random sampling. Status sosial ekonomi dikaji menggunakan skala kuppuswamy yang dimodifikasi. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara secara langsung serta pemeriksaan klinis terbatas pada kehilangan gigi. Uji Mann Whitney U, uji Spearman’s rho, dan regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh status sosial ekonomi terhadap kehilangan gigi. Hasil analisis menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi terhadap kehilangan gigi pada lanjut usia di Kabupaten Sleman, bahkan setelah disesuaikan dengan variabel perancu seperti umur, status merokok, indeks massa tubuh, frekuensi menyikat gigi, penggunaan obat kumur, kunjungan ke dokter gigi, dan riwayat karies (p=0,017; β=-0,213). Kesimpulan penelitian ini adalah status sosial ekonomi berpengaruh terhadap kehilangan gigi pada lanjut usia di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Status sosial ekonomi yang rendah mungkin berdampak pada lebih banyak kehilangan gigi.
The higher prevalence of tooth loss and root caries are common oral health problem among the elderly. Tooth loss reflects the long-term effects of disease as well as socioeconomic factors. Socioeconomic status is a position or social class that characterizes a person objectively based on their degree of education, income, and occupation. This study aimed to analyze the effects of socioeconomic status on tooth loss among the elderly in Sleman Regency Yogyakarta. A cross-sectional study was conducted among 150 elderly aged ≥60 years old in Sleman Regency Yogyakarta using a random sample technique. The socioeconomic status was measured by modified kuppuswamy scale. The data collection was done through direct interviews and tooth loss was measured by a limited clinical examination. Mann Whitney U test, Spearman's rho test, and multiple linear regression were used to analyze the effect of socioeconomic status on tooth loss. This study showed that there was a significant impact between socioeconomic status on tooth loss in the elderly in Sleman Regency, even after adjusted for confounders such as age, smoking status, body mass index, frequency of brushing teeth, use of mouthwash, dental visit, and history of caries (p=0,017; β=-0,213). The conclusion of this study is socioeconomic status influences tooth loss among the elderly in Sleman Regency Yogyakarta. The lower socioeconomic status might have an impact on more tooth loss.
Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Kehilangan Gigi, Lanjut Usia, Skala Kuppuswamy