PELAKSANAAN PENUGASAN KHUSUS EKSPOR SEBELUM DAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS PADA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

M. SHADIAN MERWYN, Eddy Junarsin Ph.D., CFP,

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Dampak COVID-19 tidak diragukan memberikan pengaruh terhadap kegiatan ekonomi secara global. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami kontraksi pada level -2,07% yang diakibatkan dampak COVID-19. Realisasi kinerja ekspor Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan seiring dampak COVID-19 dengan total ekspor hanya mencapai sebesar US$ 163,2 miliar atau turun sebesar 2,68% dibandingkan tahun 2019. Peningkatan kegiatan ekspor pada sektor perdagangan merupakan salah satu faktor pendukung pemerataan, pertumbuhan serta stabilitas perekonomian nasional. Upaya pemerintah dalam meningkatkan ekspor Indonesia adalah dengan membentuk Special Mission Vehicle yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) melalui UU Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009. LPEI memiliki mandat khusus yang ditetapkan pemerintah untuk menjalankan Pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) berorientasi ekspor. Sasaran dari Program PKE adalah pelaku ekspor yang memiliki transaksi secara komersial sulit dilakukan, namun dianggap perlu oleh Pemerintah dengan pertimbangan dapat mendukung kebijakan atau Program Ekspor Nasional. Peningkatan Pembiayaan PKE terjadi seiring dengan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) oleh Pemerintah. Pelaksanaan IKU merupakan salah satu alat ukur dalam melakukan pelaksanaan mandat LPEI dan dampak COVID-19 mempengaruhi strategi LPEI untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. Realisasi PKE atas IKU yang ditetapkan mempengaruhi kinerja keuangan LPEI sebelum dan selama masa Pandemi COVID-19. Analisis atas kinerja keuangan diukur dengan melakukan analisis laporan keuangan dan analisis rasio keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM) serta Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO). Selain itu, dilakukan Analisis Gap Likuiditas untuk mengukur risiko likuiditas. Kinerja keuangan LPEI yang dipengaruhi secara langsung oleh Pelaksanaan Program PKE adalah Rasio CAR dan ROE. Pelaksanaan Program PKE tidak memberikan pengaruh secara langsung pada Rasio ROA, NIM dan BOPO. Penugasan PKE tidak memberikan pengaruh terhadap Rasio NPL dan Gap Likuiditas.

The impact of COVID-19 has no doubt had an impact on global economic activity. The realization of Indonesia's economic growth in 2020 experienced a contraction at the level of -2.07% due to the impact of COVID-19. The realization of Indonesia's export performance in 2020 experienced a decline in line with the impact of COVID-19 with total exports only reaching US$ 163.2 billion or a decrease of 2.68% compared to 2019. The increase in export activities in the trade sector is one of the factors supporting equity, growth and stability of the national economy. The government's effort to increase Indonesia's exports is to establish a Special Mission Vehicle, namely the Indonesia Eximbank through the Law of the Republic of Indonesia Number 2 of 2009. Indonesia Eximbank has a special mandate set by the government to carry out National Interest Account (export-oriented). The target of the NIA Program is export actors whose commercial transactions are difficult to carry out, but are deemed necessary by the Government with consideration of being able to support policies or the National Export Program. The increase in NIA financing occurred in line with the Determination of Key Performance Indicators (KPI) by the Government. The implementation of the KPI is one of the measuring tools in carrying out the Indonesia Eximbank mandate and the impact of COVID-19 on the Indonesia Eximbank strategy to support the National Economic Recovery. The realization of NIA on the stipulated KPI affects the financial performance of Indonesia Eximbank before and during the COVID-19 Pandemic. Analysis of financial performance is measured by analyzing financial statements and analyzing financial ratios consisting of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Net Interest Margin (NIM). ) and Operational Efficiency Ratio. In addition, the Liquidity Gap Analysis related to the NIA Program Assignment by Indonesia Eximbank was carried out. Indonesia Eximbank's financial performance that is directly affected by the implementation of the NIA program is the CAR and ROE ratio. The implementation of the NIA Program does not have a direct impact on the ROA, NIM and BOPO Ratios. The NIA Program does not affect the NPL Ratio and Liquidity Gap.

Kata Kunci : LPEI, Penugasan Khusus Ekspor, Analisis Laporan Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, CAR, ROE, ROA, NIM, BOPO, Indonesia Eximbank, National Interest Account, Financial Statement Analysis, Financial Ratio Analysis, Operational Efficiency Ratio