Laporkan Masalah

Konstruksi Identitas Islam Moderat dan Keterlibatan Indonesia dalam Proses Perdamaian di Afganistan Era Pemerintahan Joko Widodo

MUHAMMAD CHANIF H, Dr. Luqman Nul Hakim, M.A.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Penelitian ini menganalisis konstruksi identitas Islam moderat yang dilakukan Indonesia dalam mendukung proses perdamaian Afganistan. Selama lebih dari 40 tahun, Afganistan berada dalam konflik perebutan kekuasaan yang melibatkan banyak aktor. Instabilitas berkepanjangan telah berkontribusi terhadap munculnya gerakan Islam radikal dan aksi-aksi terorisme di seluruh dunia. Isu perdamaian di Afganistan sendiri menjadi perhatian komunitas internasional, terutama pasca invasi yang dilakukan AS menyusul Peristiwa 11 September 2001 di New York. Satu dari sekian aktor yang terlibat di sana adalah Indonesia. Mengacu kerangka berpikir konstruktivisme yang menekankan peran identitas dalam pembentukan politik luar negeri, penelitian ini berpendapat bahwa keterlibatan Indonesia dalam proses perdamaian Afganistan dipengaruhi oleh identitas Islam moderat dalam politik luar negeri Indonesia. Identitas ini terbentuk dari penafsiran Indonesia terhadap struktur lingkungan internal dan eksternal, yaitu keterlibatan negara adidaya yang menciptakan militerisasi Afganistan, konflik Afganistan dan proliferasi gerakan Islam radikal dan polarisasi Islam yang diakibatkan oleh kontestasi politik dalam negeri. Terbentuknya identitas ini mempengaruhi kepentingan dan kebijakan Indonesia dalam konteks bina damai di Afganistan. Kepentingan yang terbentuk adalah menangkal penyebarluasan ideologi radikalisme, meneguhkan Islam moderat sebagai flagship politik luar negeri Indonesia dan instrumen konsolidasi politik, sedangkan kebijakan yang terbentuk adalah bina damai melalui rekonstruksi sosial dengan mengedepankan pendekatan soft-power.

This study analyzes the construction of moderate Islamic identity carried out by Indonesia in supporting the Afghan peace process. For more than 40 years, Afghanistan has been in a power struggle involving multiple actors. Prolonged instability has contributed to the emergence of radical Islamic movements and acts of terrorism around the world. The Afghan peace process has become an international community concern, especially after the US invasion following the September 11, 2001 tragedy in New York. One of the actors involved there is Indonesia. Referring to the constructivism framework that emphasizes the role of identity in the formation of foreign policy, this study argues that Indonesia's involvement in the Afghanistan peace process is influenced by the moderate Islamic identity in Indonesia's foreign policy. This identity is formed from Indonesia's interpretation of the internal and external environment structure, namely the great powers' involvement that created the militarization of Afghanistan, the Afghan conflict and the proliferation of radical Islamic movements, and Islamic polarization caused by domestic political contestation. The formation of this identity influences Indonesia's interests and policies in the context of peacebuilding in Afghanistan. The interests formed are preventing the spread of radicalism ideology, affirming moderate Islam as the flagship of Indonesia's foreign policy, and as an instrument of political consolidation while the policy formed is peacebuilding through social reconstruction by prioritizing a soft-power approach.

Kata Kunci : konstruktivisme, identitas Islam moderat, Indonesia, proses perdamaian Afganistan, rekonstruksi sosial

  1. S2-2022-449132-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449132-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449132-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449132-title.pdf