Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

VIVERY OKTHALAMO, Doddy Aditya Iskandar ST., MCP., Ph.D

2022 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Ragam kepentingan memengaruhi pemanfaatan hutan dan sumber daya alamnya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Provinsi Lampung dan Bengkulu. Hal ini menggambarkan hutan sebagai sumber daya bersama yang membutuhkan pengaturan dan pendekatan tata kelola khusus untuk memastikan keberlanjutannya. Kemitraan konservasi dipandang sebagai tata kelola kolaboratif pemanfaatan getah pohon damar mata kucing. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas program kemitraan konservasi dan faktor yang memengaruhi efektivitas pengelolaan kolaborasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif, dengan mendeskripsikan tahapan pelaksanaan dan capaian program yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil evaluasi pelaksanaan program kemitraan konservasi yang dilaksanakan pada kawasan hutan TNBBS melalui pendekatan evaluasi CIPP dapat disimpulkan kurang efektif dan optimal. Efektivitas program kemitraan konservasi dinilai berdasarkan 12 Indikator yang ditetapkan hanya 7 (tujuh) indikator yang tercapai dan 5 (lima) indikator belum terpenuhi. Adapun faktor yang memengaruhi efektivitas pengelolaan kolaborasi diantaranya faktor internal yaitu kondisi sosial dan ekonomi, partisipasi dan motivasi para pihak, pola pendekatan program dan kepemimpinan dan kelembagaan. Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi adalah kebijakan pemerintah serta dukungan instansi dan lembaga terkait. walaupun belum berjalan efektif dan optimal, kemitraan konservasi mampu mengubah dan mewujudkan partisipasi masyarakat dalam mendukung tata kelola kawasan konservasi. Sehingga perlu adanya penguatan kebijakan, penyempurnaan aturan teknis program, serta peningkatan kualitas sumberdaya pengelola program.

Various interests affect how forest and its natural resources in Bukit Barisan Selatan National Park (TNBBS) Lampung Province is utilized. This illustrates forest as common pool resources needs specific regulation and governance approaches to ensure its sustainability. Conservation partnership is seen as collaborative governance of utilizing damar mata kucing tree sap. This study aims to evaluate and measure the effectiveness of the conservation partnership program and the factors that influence the effectiveness of collaborative management. The approach used in this research is qualitative deductive, by describing the stages of implementation and program achievements obtained from observations, interviews, and literature studies. The results of the evaluation of the implementation of the conservation partnership program carried out in the TNBBS forest area through the CIPP evaluation approach can be concluded to be less effective and optimal. The effectiveness of the conservation partnership program is assessed based on 12 indicators that have been determined, only 7 (seven) indicators have been achieved and 5 (five) indicators have not been met. The factors that influence the effectiveness of collaboration management include internal factors, namely social and economic conditions, participation and motivation of the parties, program approach patterns and leadership and institutions. While the external factors that influence are government policies and the support of related agencies and institutions. although not yet effective and optimal, conservation partnerships are able to change and realize community participation in supporting conservation area management. So it is necessary to strengthen policies, improve program technical rules, and improve the quality of program management resources.

Kata Kunci : Ragam Kepentingan, Taman Nasional, Pengelolaan Kolaborasi, Kemitraan Konservasi

  1. S2-2022-467267-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467267-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467267-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467267-title.pdf