KONFERENSI KOMITE KONSULTATIF COLOMBO PLAN XI TAHUN 1959 DI YOGYAKARTA

ALOYSIUS GILANG A, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil.

2022 | Skripsi | S1 SEJARAH

Penelitian ini membahas Konferensi Komite Konsultatif Colombo Plan XI tahun 1959 di Yogyakarta. Hal ini dilatarbelakangi oleh pengajuan diri Indonesia sebagai tuan rumah konferensi. Namun, beberapa hari sebelum Konferensi Komite Konsultatif Colombo Plan X 1958 di Seattle, Amerika Serikat dimulai Menteri Luar Negeri Indonesia, Dr. Soebandrio memilih Yogyakarta sebagai tempat konferensi. Di sisi lain, kondisi Yogyakarta sedang tidak baik secara politik, ekonomi, dan sosial. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer dalam penelitian ini adalah arsip, surat kabar, dan majalah. Sumber sekunder dalam penelitian ini adalah buku dan artikel jurnal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat dan Yogyakarta telah melakukan persiapan-persiapan khusus. Misalnya, pembangunan rumah-rumah di Demangan berserta kelengkapan olahraga seperti kolam renang dan lapangan tenis. Di sisi lain, pemerintah juga meminjam rumah dan gedung milik UGM (Universitas Gadjah Mada) untuk keperluan konferensi ini. Bahkan pemerintah pusat bekerja sama dengan UNTAB (United Nations Technical Assistance Board) dalam pengadaan mobil-mobil untuk para delegasi. Selanjutnya pelaksanaan konferensi dapat dibagi menjadi dua bagian. Konferensi tingkat ahli yang dilaksanakan pada 26 Oktober-6 November 1959 dan konferensi tingkat Menteri dilakukan pada 11-14 November 1959. Konferensi tingkat ahli cukup lancar, konferensi pada tingkat ini banyak membahas soal bantuan yang diminta dan diberikan oleh negara penerima dan donor. Di sisi lain, Indonesia tidak hanya berperan sebagai penerima bantuan, tetapi mulai dapat memberikan kontribusi. Oleh karena itu, istilah pemberi dan penerima bantuan akan menjadi hal yang problematis. Lima hari setelah konferensi tingkat ahli berakhir, maka konferensi tingkat menteri dibuka oleh Presiden Soekarno. Beberapa keputusan penting dicetuskan dalam konferensi ini, seperti memperpanjang masa kerja Colombo Plan hingga 1966, tidak menggunakan istilah negara pemberi dan penerima bantuan, memperingati satu dekade berdirinya Colombo Plan pada 14 Januari 1960, dan memilih Jepang sebagai tuan rumah Konferensi Komite Konsultatif XII pada 1960.

This research discusses the Eleventh Colombo Plan Consultative Committee Conference 1959 in Yogyakarta. This was motivated by the submission of Indonesia to host the conference. However, a few days before the Tenth Colombo Plan Consultative Committee Conference 1958 in Seattle, United State started, the Indonesian Foreign Minister, Dr. Soebandrio chose Yogyakarta as the place for the conference. On the other side, Yogyakarta's condition is not good politically, economically and socially. The method in this research is a historical research method using primary and secondary sources. Primary sources in this study are archives, newspapers, and magazines. Secondary sources in this study are book and articles. The result of this study indicates that the central government and Yogyakarta have made special preparations. For example, the construction of houses in Demangan along with sports equipment such swimming pools and tennis courts. On the other hand, the government also borrowed houses and buildings belonging to UGM (Universitas Gadjah Mada) for the purposes of this conference. Even, the central government cooperated with UNTAB (United Nations Technical Assistance Board) in procuring cars for the delegates. Next, the implementation of the conference can be divided into two parts. Meetings of officials held on 26 October-6 November 1959 and meetings of ministers held on 11-14 November 1959. Meetings of official conference went quite smoothly, the conference at this level discussed a lot about the assistance that requested and provided by the recipient and donor countries. On the other hand, Indonesia does not only act as a donor, but is starting to be able to contribute. Therefore, the terms donor and recipient would be problematic. Five days after the conference ended, the ministerial conference was opened by President Soekarno. Several important decisions were made at this conference, such as extending the term of the Colombo Plan until 1966, no longer uses terms donor and recipient countries, commemorates a decade of the founding of the Colombo Plan on January 14, 1960, and elected Japan to host the Twelfth Colombo Plan Consultative Committee Conference 1960.

Kata Kunci : Colombo Plan, Komite Konsultatif, Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Indonesia.