KEJADIAN KOKSIDIOSIS PADA BURUNG KICAU DI KECAMATAN PLERET, BANGUNTAPAN, DAN PIYUNGAN
HIKMAH BRILYANA C, Dr. drh. Irkham Widiyono
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWANBurung kicau diminati oleh publik karena daya tarik serta ciri khas keunikannya, seperti bulunya yang indah atau suaranya yang merdu. Namun dalam pemeliharaannya, masih banyak yang masih kurang memahami agen parasit yang bisa merugikan seperti parasit protozoa gastrointestinal Eimeria sp.. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung tingkat keparahan kejadian infeksi koksidiosis dengan tipe penggolongan pakan dan manajemen perkandangan pada burung di Kecamatan Pleret, Banguntapan, dan Piyungan. Hewan yang digunakan, yaitu 100 feses burung yang dipelihara di toko burung maupun rumahan. Pemeriksaan parasitologi dilakukan dengan menggunakan metode Whitlock. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 18% burung terinfeksi koksidia. Berdasarkan manajemen perkandangannya kejadian infeksi ditemukan sebesar 30% pada kandang kelompok dan 15,67% pada kandang individu. Sedangkan dari tipe penggolongan pakannya, terjadi infeksi koksidia pada burung omnivora sebesar 29,41%, burung karnivora sebesar 20%, burung herbivora sebesar 15,79%, burung insektivora sebesar 11,54%, dan burung granivora sebesar 6,25%. Berdasarkan derajat infeksinya, tingkat persentase infeksi ringan sebesar 67%, infeksi sedang sebesar 22,22%, dan infeksi berat sebesar 11,11%. Hasil kesimpulan menunjukkan infeksi koksidia tertinggi berasal dari burung kicau yang dipelihara pada kandang kelompok, golongan burung omnivora, dan derajat infeksi yang rendah.
Chirping birds are much sought after by the public because of their attractiveness and unique characteristics, such as their beautiful plumage or melodious voice. But in caring for them, there are still many who do not understand that parasitic pathogens can be harmful, such as the gastrointestinal parasite Eimeria sp. This study was conducted with the aim of calculating the severity of coccidiosis infection incidence with the type of feed classification and housing in birds in Pleret, Banguntapan and Piyungan districts. The animals used, namely 100 birds, were kept in bird shops and houses. The parasitological survey was conducted using the Whitlock method. The results of this study showed that 18% of the birds were infected with coccidiosis. Depending on the type of housing, the frequency of infection was 30% in group cages and 15.67% in individual cages. According to the type of feeding, 29.41% of omnivorous birds, 20% of carnivorous birds, 15.79% of herbivorous birds and 11.54% and grain-eating birds by 6.25%. According to the degree of infection, the percentage of mild infection is 67%, moderate infection is 22.22% and severe infection is 11.11%. The conclusions showed that the highest Coxidia infections occurred in chirping birds kept in group cages, in omnivorous bird groups and at low levels of infection.
Kata Kunci : burung, manajemen perkandangan, tipe penggolongan pakan, Eimeria sp.,/ birds, cage management, feeding guild, Eimeria sp.