Laporkan Masalah

TINDAK BUNUH DIRI KORBAN PERUNDUNGAN SIBER DALAM KRITIK VOLUNTARISME ARTHUR SCHOPENHAUER

NURMA PUTRI LESTARI, Dr. Septiana Dwiputri Maharani, M.Hum

2022 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya korelasi positif antara perundungan siber dengan kemunculan ide hingga ke eksekusi tindak bunuh diri pada korban perundungan siber. Filsafat voluntarisme Schopenhauer dalam hal ini memiliki perangkat argumentasi khusus dalam melihat bunuh diri sebagai suatu tindakan. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan daripada penelitian ini antara lain untuk menganalisis tindak bunuh diri korban perundungan siber berdasarkan kritik voluntarisme Arthur Schopenhauer. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan model penelitian studi masalah aktual berdasar teknik pengumpulan data kepustakaan menggunakan bahan penelitian berupa buku, artikel, dan jurnal-jurnal ilmiah lain yang relevan dengan objek formal dan objek material penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutik-filosofis dengan unsur-unsur metodis deskripsi, interpretasi dan holistika, koherensi intern, serta refleksi kritis. Hasil daripada penelitian ini, pertama, tindak bunuh diri pada korban perundungan siber dipahami sebagai suatu ajang pembebasan dengan asumsi bunuh diri menyudahi penderitaan. Kedua, voluntarisme Schopenhauer melihat sekaligus mengkritisi tindak bunuh diri sebagai kepanjangan dari ilusi optimisme dan merupakan tindak-pemenuhan-kehendak. Apabila yang menjadi tujuan adalah menyudahi penderitaan, maka tindakan yang dilakukan mesti merupakan tindak-penyangkalan-kehendak seperti pada kontemplasi terhadap seni musik, etika welas asih, serta praktik asketistik; dan bukan dengan tindak bunuh diri.

This study was motivated by the positive correlation between cyber bullying and the emergence of suicidal ideation as well as suicidal acts in victims of cyber bullying. Schopenhauer's philosophy of voluntarism in this regard has a special device of argumentation in seeing suicide as an act. With that being said, the purpose of this study is to analyze the suicidal acts of victims of cyber bullying based on Arthur Schopenhauer's critics through voluntarism. This is qualitative study and the model used is the study of actual problems using literature data collection techniques based on research materials in the form of books, articles, and other scientific journals relevant to formal and material objects of the study. The methods used are philosophical-hermeneutic with methodical elements of description, interpretation and holistic, internal coherence, and critical reflection. The result of this study, firstly, suicidal acts in victims of cyber bullying is understood as a liberation under the assumption that suicide ends all the suffering. Secondly, Schopenhauer's philosophy of voluntarism sees and criticizes suicidal acts as an extension of the illusion of optimism and is an act of will-fulfillment. If the goal is to end the suffering then the action taken must be an act of will-denial such as in the contemplation of art of music, the ethics of compassion, ascetic practices; and not by committing suicide.

Kata Kunci : Perundungan Siber, Bunuh Diri, Kehendak, Penderitaan.

  1. S1-2022-414247-abstract.pdf  
  2. S1-2022-414247-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-414247-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-414247-title.pdf