KONSTRUKSI PEMBERITAAN KORUPSI BANTUAN COVID-19 DI MEDIA ONLINE (Analisis Wacana Kritis Kasus Korupsi Juliari Batubara di Kompas.com pada tanggal 6-20 Desember 2020)
AGNES RETNO LARASATI, Dr. Rajiyem, S.IP. M.Si.
2022 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIPada akhir tahun 2020, terdapat kasus korupsi yang marak diberitakan di media daring, yaitu kasus korupsi dalam proyek pengadaan bantuan sosial Covid-19 oleh Juliari Batubara. Kompas.com tercatat sebagai media daring pertama yang merilis berita mengenai kasus korupsi Juliari Batubara. Pemberitaan mengenai isu korupsi ini perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi bagaimana khalayak bersikap terhadap kasus. Dalam melaporkan berita, media memiliki kemampuan mengonstruksi sebuah realitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas.com mengonstruksi wacana kasus korupsi bansos Covid-19 dalam berita-berita yang diterbitkan pada kurun waktu 6 hingga 20 Desember 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Terdapat lima berita dalam kanal nasional Kompas.com yang menjadi objek penelitian, masing-masing berita dianalisis menggunakan analisis wacana Van Dijk, yang menganalisa teks sebagai wacana melalui tiga tahapan analisa yaitu analisa teks, analisa kognisi soial, dan analisa konteks sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media online Kompas.com dalam memberitakan kasus korupsi Juliari Batubara menonjolkan aspek kasus hukum dan unsur informatif. Aspek yang ditonjolkan adalah mengenai aktor utama yang terlibat dalam kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 yaitu Juliari Batubara. Konstruksi wacana yang dibangun oleh Kompas.com menunjukkan citra positif terhadap KPK, dan citra negatif terhadap Juliari Batubara. Aspek kognisi jurnalis, kebijakan redaksi media, serta konteks sosial masyarakat berpengaruh besar terhadap wacana yang dihadirkan dalam teks berita.
During the end of 2020, there was a corruption case that were widely reported in online media, namely corruption case in the Covid-19 social assistance procurement project by Juliari Batubara. Kompas.com is listed as the first online media to release news regarding the Julari Batubara's corruption case. Reporting on the issue of corruption needs to be considered because it can influence how the public reacts to similar cases. In reporting news, media has the ability to construct reality. This study aims to understand how Kompas.com construct news about corruption case in the Covid-19 social assistance procurement project which were published during 6 until 20 December 2020. This study uses a qualitative approach to the critical discourse analysis method of the Teun A. Van Dijk model. There are five news stories in the national channel Kompas.com used as object of this research, each news is analyzed using Van Dijk's discourse analysis, which analyzes text as discourse through three stages of analysis, namely text analysis, social cognition analysis, and social context analysis. The results showed that the online media Kompas.com in reporting on the Juliari Batubara corruption case highlighted the legal aspects of the case and informative elements. The aspect that was highlighted was regarding the main actor involved in the corruption case of the Covid-19 social assistance, namely Juliari Batubara. The construction of the discourse built by Kompas.com shows a positive image of the KPK, and a negative image of Juliari Batubara. Aspects of journalist cognition, editorial policy of the media, and the social context of the community have a major influence on the discourse presented in news texts.
Kata Kunci : konstruksi wacana, berita korupsi, Van Dijk, analisis wacana kritis / construction of discourse, corruption news, Van Dijk, critical discourse analysis