PREVALENSI INFEKSI CACING Paramphistomum sp. PADA SAPI DI KANDANG KELOMPOK KECAMATAN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UBAIDAH LUTFIA NUR R, Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo

2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Paramphistomiasis merupakan penyakit parasiter yang disebabkan oleh agen infeksi cacing Paramphistomum sp. Penyakit tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing Paramphistomum sp. pada sapi di Kecamatan Sleman, Derah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 250 sampel feses sapi diperoleh dari Pusat Kesehatan Hewan Sleman, DIY yang berasal dari masing-masing desa. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2021 di Laboratorium Pusat Kesehatan Hewan Sleman, DIY. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode sedimentasi untuk mendeteksi keberadaan telur cacing Paramphistomum sp. berdasarkan morfologinya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat prevalensi infeksi cacing Paramphistomum sp. secara keseluruhan di Kecamatan Sleman, DIY sebesar 20,8% serta untuk prevalensi pada masing-masing desa yaitu Desa Pandowoharjo sebesar 16%, Triharjo sebesar 22%, Tridadi sebesar 24%, Caturharjo sebesar 8%, dan Trimulyo sebesar 34%.

Paramphistomiasis is a parasitic disease caused by the infectious agent of the worm Paramphistomum sp. The disease can affecting the productivity level of cattle. This research aimed to determine the prevalence of Paramphistomum sp. in cattle on the Sleman District, Special Region of Yogyakarta. In total, 250 samples of cattle faeces were obtained from the Animal Health Center of Sleman, DIY from each village. The research was carried out from January to June 2021 at the Animal Health Center Laboratory of Sleman, DIY. This examination was carried out using the sedimentation method to detect eggs of Paramphistomum sp. based on its morphology. The results showed that the prevalence rate of Paramphistomum sp. overall in Sleman District, DIY were 20.8% and for the prevalence in each village namely Pandowoharjo village 16%, Triharjo 22%, Tridadi 24%, Caturharjo 8%, dan Trimulyo 34%.

Kata Kunci : Prevalensi, Paramphistomum sp., Sapi, Sleman