PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA IKM BATIK KAYU (Studi Kasus: Batik Kayu Krebet)
HENRY DWI P, Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM. ; Ir. M. Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng.
2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SISTEMBatik kayu ialah batik yang diterapkan pada media kerajinan kayu. Usaha batik kayu mulai banyak ditinggalkan dan kurang dilirik oleh generasi penerus. Produk batik kayu mempunyai proses yang tradisional dan lama dalam pembuatannya. Proses pembuatan produk batik kayu banyak terjadi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau biasa disebut non value added. Proses pembuatan batik kayu perlu diidentifikasi aktivitas-aktivitas apa saja dari proses produksi yang merupakan aktivitas yang tidak menambah nilai produk (waste) dan mengeliminasi dari proses. Produk yang bermutu dengan harga yang bersaing diharapkan jadi salah satu sasaran produk batik kayu agar diterima oleh pasar export. Metode penelitian dalam analisa pada penelitian ini menggunakan Lean Manufacturing dengan pemetaan Value Stream Mapping (VSM), PAM Current State Mapping, Analitycal Hierarchy Process, Fish Bone, serta Simple Additive Weighting (SAW). Hasil yang diperoleh ada kegiatan waste yang terjadi pada cara pembuatan batik kayu pada industri kecil menengah Batik Raja Kembar ialah waste defect serta waste motion. Setelah dilakukan improve proses batik kayu pada Batik Raja Kembar dengan menggunakan lean manufacturing maka diketahui dengan meminimalisir pemborosan pada waste defect dapat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan. Dengan dilakukan perbaikan kualitas dengan mengurangi pemborosan, produk dapat memenuhi permintaan standar pasar export sehingga pelanggan dapat puas terhadap suatu produk dan biaya produksi dapat ditekan dan proses produksi menjadi lebih efisien. Perbaikan yang dilakukan pada waste motion dapat menjadikan karyawan menjadi lebih tertib dengan menjalankan Standard Operating Procedure dan akan mempengaruhi pada produk yang dihasilkan sesuai dengan standar export.
Wooden batik is a batik applied to the medium of woodcraft. Wood batik businesses began to be abandoned a lot and were less thirteenth by successive generations. Wooden batik products have a traditional and long process in their manufacture. The process of manufacturing wood batik products occurs a lot of activity that does not provide added value or is commonly called non-value added. The wood batik manufacturing process needs to be identified what activities of the production process are activities that do not add value to the product (waste) and eliminate from the process. Quality products at competitive prices are expected to be one of the targets of wooden batik products to be accepted by the export market. Research methods in the analysis of this study used Lean Manufacturing with Value Stream Mapping (VSM), PAM Current State Mapping, Analytical Hierarchy Process, Fish Bone, and Simple Additive Weighting (SAW). The results obtained are waste activities that occur in the method of manufacturing wood batik in the small and medium-sized industries of Batik Raja Kembar are waste defects and waste motion. After improving the wood batik process on the Raja Twin Batik using lean manufacturing then it is known that minimizing waste on waste defects can affect the quality of the produced product. By performing quality improvement by reducing waste, the product can meet the demand of the export market standard so that the customer can be satisfied with a product and the production cost can be suppressed and the production process becomes more efficient. Improvements made to waste motion can make employees more orderly by running the Standard Operating Procedure and will affect products produced following export standards.
Kata Kunci : Batik Kayu, Lean Manufacturing, Waste