Gejolak sosial dan peran institusi mediasi :: Kasus pengembangan kawasan pariwisata Kute-Lombok Tengah

ISTIQLAL, Lalu M, Drs. Rahardjo, MSc

2003 | Tesis | S2 Sosiologi

Penelitian ini lebih dimaksudkan untuk memahami kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya gejolak sosial dalam perkembangan kawasan pariwisata Kute— Lombok Tengah dimana akhir-akhir ini mengalami gejolak yang serius. Gejolak sosial yang terjadi bersumber dari masalah lahan yang telah dibebaskan untuk pengembangan kawasan pariwisata. Pembebasan tanah dilaksanakan semenjak tahun 1989. Meskipun demikian, gejolak yang ditandai dengan konflik yang lebih terbuka, muncul ke permukaan setelah waktu yang lama. Atas dasar kenyataan ini, difahami berdasarkan persfektif sosiologi tentang adanya potensi konflik yang tersembunyi di dalam struktur masyarakat. Dalam konteks ini dipermasalahkan tentang perubahan kondisi sosial masyarakat yang mendasari munculnya gejolak. Kemudian hal lain yang dipermasalahkan adalah mengenai peran institusi mediasi di tengah-tengah gejolak yang terjadi. Berbagai faktor- faktor yang mendasari terjadinya gejolak dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal dari masyarakat setempat. Faktor internal meliputi: kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, merebaknya pengangguran, ketidakadilan dan ketidakberdayaan masyarakat bekas pemilik tanah, marginalisasi masyarakat sekitar, serta kecemburuan sosial di kalangan masyarakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi: pembangunan dan kapitalisme, krisis ekonomi dan per ubahan struktur politik nasional, dan permasalahan yang dihadapi perusahaan pengelola pariwisata. Dari kajian yang telah dilaksanakan, dapat diidentifikasikan tentang kondisi ketidakberdayaan masyarakat sekitar kawasan pariwisata Kute – khususnya bekas pemilik tanah, yang dilihat dari konteks sosial, ekonomi, dan politik. Dengan berkembangnya institusi tertentu yang berperan sebagai institusi mediasi disamping dukungan dari gerakan para aktivis mahasiswa, telah membawa perubahan dalam masyarakat dari kondisi yang tidak berdaya menjadi lebih berdaya. Konsekuensi lebih jauh dari kondisi ini adalah munculnya gejolak sosial di dalam masyarakat terkait dengan kontradiksi dalam hubungannya dengan pemerintah dan pihak pengusaha

This research aims to understand the conditions that base the social flare in the tourism area Kute—Central Lombok at last. The source of the precipitation the social flare came out of land lowsuit that had been freed for developing of tourism area. The land liberation was done since 1989. but it imerged into the top after a long time. Based on tis reality, it,s known based on the sociological concept about the potential of the conflict that is hidden on the structure of the local comunitu. In this case, the question is about the social condition of the community that base the imerging the flare. The other question is the position of the mediating structure in that community. A few of factors that base the social flare happened categorized into the internal factors and the external factors of the community. The internal factors are poverty and the social-economic lameness, too many unimployed person, unequity and unempowered people who,s land has changed to be the tourism area, marginalization of the people, and the social suspicion in the community. Then, the external factors are development and capitalism, economic crisism and the change of national politic structure, and the problem on the managing cooperation of the tourism area. With further study, we can identify the empowerless of local community— expecialy the owner of the land, shown in three kontex--social, ekonomic, and political contex. The growth of some institutions that made roles as the mediating institutions-- besides the support of student,s movements, had made changes in the community from the conditions of empowerless into empowered community. . The further consequencies of this conditions were the social flair emerged into the top in the community—hooked with the contradictions on their relationship with the structure of outhority (government and businessman).

Kata Kunci : Sosiologi,Gejolak Sosial, Konflik, Pengembangan Pariwisata, Development of Tourism Area – Social Flair – Mediating Structure.