Laporkan Masalah

KARAKTERISTIK PENGERINGAN DUA SORTIMEN KAYU MERANTI MERAH (Shorea spp.) ASAL P. BURU DENGAN DUA SKEDUL SUHU DAN KELEMBABAN DALAM TANUR PENGERING KONVENSIONAL

TAUFIK HARYANTO, Ir. Y. Soeranto, M.P.

2006 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pengeringan kayu dalam tanur merupakan proses yang kompleks, menyangkut adanya kesesuaian antara karakteristik kayu dan skedul suhu dan kelembaban. Oleh karena itu, skedul suhu dan kelembaban hams disesuaikan dengan karakteristik kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun skedul suhu dan kelembaban berdasarkan metode Terazawa dan diterapkan untuk dibandingkan dengan skedul sulm dan kelembaban yang dimiliki oleh PT Rante Mario dan mengetahui pengaruh skedul suhu dan kelembaban terhadap karakteristik kayu meranti merah hasil pengeringan dalam tanur pengering konvensional. Manfaat yang diharapkan adalah mendapatkan kualitas kayu hasil pengeringan yang lebih baik, proses pengeringan yang lebih cepat dan biaya pengeringan yang lebih hemal. Bahan penelitian berupa kayu meranti merall asal P. Burn berukuran 71 mm x 100 mm x panjang (Ramhout) dan 17 mm x 76 mm x panjang (Casing). Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan analisis varian faktor tunggal dengan one way anova. Penerapan skedul suhu dan kelembaban Terazawa serta Rante Mario dilakukan secara bergantian terhadap setiap jenis sortimen. Parameter yang diamati adalah laju pengeringan, kadar air akhir, penyusutan tebal, lebar, panjang, cacat membusur, memangkuk, melekuk dan mengintan serta retak ujung, retak permukaan dan retak dalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan pengeringan skedul Terazawa untuk sortimen Ramhout adalah 0,09%/jam dan Casing sebesar 0,32%/jam lebih cepat daripada skedul Rante Mario yaitu 0,05%/jam untuk Ramhout dan 0,18%/jam untuk Casing. Skedul suhu dan kelembaban Terazawa berbeda dengan Rante Mario untuk sortimen Ramhout pada laju pengeringan, penyusutan tebal dan lebar, besar cacat mengintan, retak ujung, jumlah dan total panjang retak permukaan serta jumlah, panjang dan retak terpanjang retak dalam sedangkan untuk sortimen Casing berbeda dalam hal laju pengeringan, penyusutan tebal dan lebar, besar pembusuran, pelekukan, retak ujung, serta jumlah dan total panjang retak permukaan.

Wood drying at kiln is a complex process which has a fitting between wood characteristic and temperature and humidity schedule. So, its needed that wood drying schedule to be fitted with wood characteristic. This research was aimed to make temperature and humidity schedule based on Terazawa method and applied to be compared with temperature and humidity schedule in Rante Mario and to identify the effect ofschedule toward wood characteristic on conventional kiin drying. The benefit that we hoped in this research was to gain a better quality ofwood drying, faster rate ofdrying process and lesser cost. Substances used in this research was red meranti wood from Bum Island which sized 71 mm x 100 mm x length (Ramhout) and 17 mmx 76 mm x length (Casing). This research was using one wayanova as an analysis method. The application of Terazawa and Rante Mario temperature and hLL11lidity schedule was changed one by one in a row toward every specimens. Parameter concerned in this research were rate of wood drying, the final moisture, shrinkages (depth, width and length) and defects (bowing, cupping, crooking, diamonding, end check, surface check and inner check). This result of research proven that the rate of wood drying of Terazawa schedule for Ramhout specimen was 0,09%fnour and 0,32%/hour for Casing and its faster than Rante Mario schedule which is O,05%/hour for Ramhout and 0,18%/hour for Casing. Temperature and humidity schedule of Terazawa was different with Rante Mario toward Ramhout in a term of wood rate drying, depth and width shrinkage, amount of diamonding, end check, number and total length of surface check and nwnber. length and the most length of inner check toward Casing was different in term of wood rate drying, depth and width shrinkage, amount of cupping, crooking, end check and number and total length ofsurface check.

Kata Kunci : Pengeringan kayu, skedul suhu dan kelembaban Terazawa dan Rante Mario, tanur pengering, kayu meranti merah, Ramhout, Casing, karakteristik pengeringan.

  1. S1-2006-122026_Abstract.pdf  
  2. S1-2006-122026_Bibliography.pdf  
  3. S1-2006-122026_Table_of_Content.pdf  
  4. S1-2006-122026_Title.pdf