Laporkan Masalah

TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT PARASIT CACING (HELMINTHIASIS) PADA SALURAN GASTROINTESTINAL KUCING DI PROVINSI JAWA TIMUR, JAWA TENGAH, DAN BALI

GABRIELLA TAMARA P, Dr. drh. Yuriadi, MP.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Kasus penyakit pada pencernaan kucing banyak ditemukan dan dapat disebabkan oleh parasit yang menyerang saluran gastrointestinal. Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai tingkat kejadian serta hubungan faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit parasit cacing gastrointestinal (helminthiasis) pada kucing di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi retrospektif dengan mengumpulkan data dari beberapa jurnal ilmiah. Artikel yang digunakan menampilkan data tingkat kejadian penyakit helminthiasis pada saluran gastrointestinal kucing. Data dari publikasi ilmiah ditabulasi dan dikelompokkan berdasarkan lokasi penelitian dan spesies cacing yang ditemukan kemudian dilakukan studi literatur mengenai hubungan faktor risiko (manajemen pemeliharaan) yang terbagi menjadi pemeliharaan secara outdoor dan indoor. Hasil yang didapatkan adalah tingkat kejadian helminthiasis berurutan pada kucing outdoor dan kucing indoor adalah 75,69% dan 28,57%. Kesimpulan penelitian ini adalah spesies cacing yang ditemukan pada gastrointestinal kucing dari tertinggi hingga terendah adalah Toxocara sp. (44,20%), Ancylostoma sp. (18,74%), Dipylobothrium sp. (14,26%), Cestoda yang tidak jelas spesiesnya (5,30%), Toxascaris leonina (4,48%), Dipylidium caninum (0,81%), Clonorchis sinensis (0,41%), dan Capillaria sp. (0,20%). Manajemen pemeliharaan mempengaruhi tingkat kejadian helminthiasis gastrointestinal pada kucing di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali.

Cases of diseases in the digestive tract of cats are found a lot and can be caused by parasites that infect the gastrointestinal tract. The purpose of this study was to provide information on the incidence rate and the risk factors that can cause gastrointestinal helminthiasis on cats in East Java, Central Java, and Bali. This research was conducted using a retrospective study method by collecting data from several scientific journals that presented data of the incidence of helminthiasis in cat's gastrointestinal tract. The data were tabulated and grouped based on the research location and species of worms found, then a literature study was carried out on the relationship of risk factors (maintenance management), divided into outdoor and indoor maintenance. The results obtained are the incidence rates of helminthiasis sequentially in outdoor and indoor cats are 75.69% and 28.57%, respectively. This study concluded that the worm species found in the cat's gastrointestinal tract from highest to lowest were Toxocara sp. (44.20%), Ancylostoma sp. (18.74%), Dipylobothrium sp. (14.26%), Cestode sp. (5.30%), Toxascaris leonina (4.48%), Dipylidium caninum (0.81%), Clonorchis sinensis (0.41%), and Capillaria sp. (0.20%). The maintenance of cat affects the incidence of cat gastrointestinal helminthiasis in East Java, Central Java, and Bali.

Kata Kunci : kucing, gastrointestinal, helminthiasis, tingkat kejadian, faktor risiko, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali

  1. S1-2021-423990-abstract.pdf  
  2. S1-2021-423990-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-423990-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-423990-title.pdf