PHILIP MORRIS ACQUISITION ON HM SAMPOERNA AND ITS IMPLICATION ON INDONESIAN SMOKING POLICY

MUHAMMAD RADITYA G, Siti Daulah Khoiriati, MA.

2022 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada analisa mendasar, akuisisi Philip Morris akan Sampoerna akan mempunyai kecenderungan yang lebih mengarah ke aspek menguntungkan secara ekonomi dua perusahaan oleh keduanya yaitu Philip Morris sebagai induk perusahaan maupun Sampoerna sebagai anak perusahaanya, yang saat proses akuisisi terjadi akan menguntungkan dua perusahaan. Namun studi ini akan lebih mencari motif politik di belakang akuisisi terjadi dikarenakan posisi Sampoerna sebagai salah satu pemimpin pasar industri tembakau domestik Indonesia, yang juga memiliki profilsebagaisalah satu pasar tembakau terbesar di dunia akan mempermudah Philip Morris untuk membuka gerbang bagi ekspor ekspor produk tembakau di pasar tembakau sekitar Indonesia, yang dimana telah menjalin relasi dagang sejak beberapawaktu lalu dengan Sampoerna. Terlebih, keputusan akuisisi oleh Philip Morris juga termotivasi untuk mendominasi industri tembakau di Indonesia melewati kompetisi dengan perusahaan perusahan tembakau domestik di Indonesia. Namun dengan adanya beberapa perlambatan bagi industri rokok di Indonesia, Philip Morris mempunyai tujuan lain untuk membuka pasar baru bagi produk non-rokok mereka yang bernama IQOS melewati kampanyemasa depan anti rokok perusahaan mereka, yang mereka klaim sebagai alternatif lebih sehatjika dibandingkan dengan rokok konvensional. Dengan political marketing strategy ini, Philip Morris bisa memastikan dominasinya di pasar tembakau Indonesia dan dunia sebagai pionir dari produk ini, yang juga didorong melalui upayanya melobi pemerintah, politisi penting, dan rezim kesehatan internasional maupun domestik sebagai jalan untuk meyakinkan masyarakat luas untuk berpindah dari kebiasaan merokok mereka dari rokok konvensional ke produk mereka karena biarpun pasar rokok mungkin menurun kebiasaan merokok akan selalu ada, dan di akhir hari, strategi PhilipMorris mereka akan memastikan ekspansi dan ketahanan hidup masa depan mereka sebagai perusahaan, yang semuanya dimulai dengan proses akuisisi Sampoerna.

At a first glance, the acquisition of Sampoerna by Philip Morris might appeal more to its economic process where two companies merge, in which one becomes a parent company to the other company which serves as its subsidiary, in order for their companies to gain benefits such as additional income and resources on their respective company. However this study try to look deeper for any political motives that lies behind the parent company, in this case; Philip Morris, since by acquisitioning Sampoerna as one of the leading domestic tobacco company in Indonesia, as notably one of the biggest market for tobacco industry worldwide, Philip Morris are able to unlock the ease to export globally into Indonesia neighbouring countries such as Japan, China, and Russia through the utilisation of Sampoerna’s existing trade relations to these countries. More than that, Philip Morris is also motivated in establishing their dominion in the Indonesian tobacco industry through competing with the other Indonesian domestic tobacco company, based on the determination of the large and prospering smokers population, but other than that, with the knowledge of the lowdown in the trend of tobacco cigarette production, Philip Morris possess another hidden agenda into opening a brand new market of a non-smoking product through its smoke free campaign, namely its IQOS which they claim to be a safer alternative to conventional way of tobacco smoking. This product could be seen as a great access to more future Philip Morris dominion as the pioneer of this product, as their promotion are not only done in a simple business marketing strategy but a political one, through persuading the governments, key figure politicians, and the health regimes such as The World Health’s Organisation to convince the population of smokers that its non-smoke products would be a safer alternative thus shifting the way people consume tobacco and nicotine since the activity of smoking is inelastic and will always be there, and with this innovation Philip Morris would then ensure their survival and future expansion in the industry that is all jump started by the acquisition.

Kata Kunci : dominasi, motif politik, strategi political marketing