Laporkan Masalah

Kearifan Lokal Masyarakat Toraja Dalam Memilih Jenis Kayu Untuk Pembuatan Rumah Adat Toraja (Tongkonan)

OLIVIA, Singgih Utomo S. Hut., M. Si., Ph. D.

2022 | Tugas Akhir | D4 PENGELOLAAN HUTAN

Toraja merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan adat dan budaya yang masih dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat. Kearifan lokal masyarakat Toraja tergambar jelas pada peninggalan-peninggalan budayanya, salah satunya bangunan adat Tongkonan. Modernisasi melatarbelakangi perubahan-perubahan budaya di seluruh dunia termasuk di Toraja. Pendangkalan pengetahuan tentang budaya menyebabkan pembangunan Tongkonan terkadang mulai meninggalkan kebiasaan nenek moyang yang diturunkan melalui budaya tutur. Tidak jarang, usia Tongkonan yang awalnya dapat mencapai ratusan tahun saat ini tidak mencapai usia yang panjang untuk renovasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemilihan jenis kayu yang tepat, pertimbangan pemilihan, metode pemilihan, dan tindakan-tindakan yang dilakukan masyarakat dalam melestarikan pohon di Toraja berdasarkan perspektif masyarakat adat Toraja di Wilayah Kesu. Data diambil menggunakan tiga metode yaitu kajian pustaka, wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat, dan observasi. Ketiga data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan menggunakan prinsip triangulasi data untuk meperkuat data yang diperoleh. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam pemilihan jenis kayu, masyarakat Toraja memiliki dua jenis kayu utama dalam membangun sebuah Tongkonan yaitu jenis Cemara Gunung untuk konstruksi berat dan Cempaka hutan kasar untuk dinding.

Toraja is one of the regions in Indonesia that is famous for its customs and culture that are still upheld in people's lives. The local wisdom of the Toraja community is clearly depicted in its cultural relics, one of which is the traditional Tongkonan building. Modernization behind cultural changes around the world including in Toraja. The siltation of knowledge about culture led to the construction of Tongkonan sometimes began to abandon the habits of ancestors passed down through speech culture. Not infrequently, the age of Tongkonan which can initially reach hundreds of years today does not reach a long age for renovation. This research aims to provide information about the selection of the right type of wood, selection considerations, election methods, and actions taken by the community in preserving trees in Toraja based on the perspective of toraja indigenous peoples in Kesu. The data was taken using three methods, namely literature studies, in-depth interviews with public figures, and observations. The three data obtained are analyzed with a qualitative descriptive approach and use the principle of data triangulation to strengthen the data obtained. The results of observations showed that in the selection of wood types, the Toraja people have two main types of wood in building a Tongkonan type, namely the Casuarina Junghuhniana Miq type for heavy construction and the Elmerillia ovalis Dandy for the walls.

Kata Kunci : Kearifan Lokal, Toraja, Tongkonan, Rumah Tradisional, Jenis Kayu

  1. D4-2022-450754-abstract.pdf  
  2. D4-2022-450754-bibliography.pdf  
  3. D4-2022-450754-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2022-450754-title.pdf