Studi Histopatologis Melanositoma pada Kulit Beruang
NURSYIFA AJENG A, drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D.; Dr. drh. Yuli Purwandari Kristianingrum, MP.; Dr. drh. Christin Marganingsih Santosa, M.Si.
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWANKulit adalah salah satu organ yang sering terkena dampak langsung sinar ultraviolet yang apabila berlebihan akan mengakibatkan berbagai macam penyakit kulit seperti tumor kulit. Tumor kulit merupakan pertumbuhan yang tidak terkontrol yang menyerang kulit atau jaringan lunak di bawah kulit dan dapat bersifat jinak atau ganas. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati gambaran histopatologis berdasarkan pada histogenesis dan sifat pertubuhan tumor agar dapat membedakan antara tumor jinak dan tumor ganas yang diderita oleh beruang madu. Sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan sampel kulit beruang madu berumur 12 tahun yang menderita tumor. Beruang madu ini berasal dari Kebun Binatang Gembira Loka dan didapat pada tahun 2019 sampai dengan bulan Februari 2020. Pembuatan preparat dilakukan dengan metode pewarnaan Hematoxylin-Eosin untuk diamati histopatologisnya. Hasil pemeriksaan histopatologis kemudian diamati dengan Mikroskop Olympus CX-23 untuk dianalisis sifat pertumbuhan tumor. Hasil dari penelitian menggunakan sampel kulit beruang madu memperlihatkan gambaran histopatologis berupa granula melanin intrasitoplasmik dengan jumlah banyak dan ditemukan juga neoplasma melanositik dengan berbagai macam bentuk/bentuk campuran. Bentuk neoplasma melanositik campuran ini terdiri dari bentuk sel neoplasma melanositik bulat, sel neoplasma melanositik spindel dan sel neoplasma melanositik epiteloid/poligonal. Kesimpulan yang didapat menunjukkan tumor yang diderita oleh beruang madu memiliki sifat pertumbuhan yang jinak (melanositoma).
The skin is one of the organs that is often directly affected by ultraviolet light which, if excessive, will cause various skin diseases such as skin tumors. Skin tumors are uncontrolled growths that attack the skin or soft tissue under the skin and can be benign or malignant. This study was conducted to observe histopathological features based on histogenesis and tumor growth characteristics in order to differentiate between benign and malignant tumors suffered by sun bears. The sample that used in this study was a 12-year-old sun bear skin sample that had a tumor. This sun bear came from Gembira Loka Zoo and was obtained from 2019 to February 2020. The sample were made using the Hematoxylin-Eosin staining method for histopathological observations. The results of histopathological examination were then observed with an Olympus CX-23 microscope to analyze the nature of tumor growth. The results of the study using sun bear skin samples showed histopathological features in the form of large amounts of intracytoplasmic melanin granules and mixed forms of melanocytic neoplasms were also found. This mixed melanocytic neoplasm consists of spherical melanocytic neoplasms, spindle melanocytic neoplasms and epithelioid/polygonal melanocytic neoplasms. The conclusion obtained shows that the tumor suffered by the sun bear has benign growth characteristics (melanocytoma).
Kata Kunci : melanositoma, tumor jinak, beruang madu, histopatologis