Analisis hubungan antara Beta, ukuran perusahaan dan total risiko dengan return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta
SUPADMI, Ni Luh, Dr. Jogiyanto HM., MBA
2003 | Tesis | S2 AkuntansiPenelitian ini merupakan replikasi penelitian Thomas W. Downs dan Robert W. Ingram (2000) mengenai hubungan antaia beta, size, dan total risiko dengan return saham. Data penelitian adalah data bulanan pemsahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 1998-2000, yang setelah dilakukan seleksi sampel diperoldi sampel sebanyak 46 perusahaan atau 1656 observasian. Penelitian ini menggunakan model regresi imtuk menguji adanya pengaruh return ekstrein pada hubungan antara beta, ukuran perusaliaan, dan total risiko dengan return saham. Model regresi yang digunakan dalam penelitian untuk menguji hipotesis yang diusulkan adalah model yang telah terbebas dari asumsi klasik yaitu; multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Sedangkan untuk menguji pengamh kondisi pasar pada hubungan antara beta, ukuran pemsahaan, dan total risiko dengan return saham, dilakukan daigan pembentukan kuartil berdasarican nilai beta. Hasil pengujian menunjukkan bahwa return tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan beta dan ukuran pemsahaan, sehingga tidak dapat menolak hipotesis nol pertama dan kedua. Namun, pada total risiko ditemukan adanya hubungan positif yang signifikan dengan return, dan ini tidak konsistai dengan penelitian Downs dan Ingram (2000) yang menemukan adanya hubungan negatif antara return dengan total risiko (standar deviasi). Dengan hasil ini berarti poiulis dapat menolak hipotesis nol ketiga, yang menunjukkan adanya hubungan antara return dengan total risiko. Pada pengujian berdasarkan kondisi pasar, diperoleh hasil bahwa beta dan ukuran perusahaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan return bulanan, kecuali ukuran pemsahaan pada saat pasar meningkat. Hasil ini pun mendukung untuk tidak menolak hipotesis nol pertama dan kedua. Sedangkan total risiko tetap signifikan dan risiko cenderung semakin meningkat dengan semakin meningkatnya kondisi pasar. Dengan hasil ini, penulis dapat menolak hipotesis nol ketiga.
This research is replication of the work of Thomas W. Downs and Robert W. Ingram (2000) on the relation between beta, size, total risk and stock return. Data used in this research is monthly data of manufacturing companies listed on the Jakarta Stock Exchange during 1998-2000, and after selecting 46 companies are taken as the sample making the total observation of 1656 observation. This research uses regression model to test whether extreme return affects the relations of beta, size, and total risk with stock return. Regression model used is one that free jfrom the classic assumptions: multicolinearity, autocorrelation, and heteroscedasticity. While the influence of market condition on the relation of beta, size and total risk with stock return is tested by forming quartile based on beta value. The result shows that return is not significantly related to beta and size, thus the first and second null hypotheses could not be rejected. However, total risks are positively a nd significantly related to the return, and this inconsistence with the result of Downs and Ingram (2000) that found negative correlation between return and total risk (standard deviation). Based on this result, the third null hypotheses is rejected, meaning that relation between return and total risk exist. The test based on market condition, it is concluded that beta and size are not significantly correlated to monthly return, except the size when the market increase. This result also supports to not reject the first and second nuU hypotheses. While total risks are still significant and risk tends to increase along witli the increase of market condition. Based on this result, the third null hypotheses is rejected.
Kata Kunci : Return Saham,Beta, Ukuran Perusahaan dan Total Resiko