Diskursus "Keberlanjutan" dalam Rezim Pembangunan Internasional
MIRZA FATHIARIZKI T, Dr. Luqman-nul Hakim, MA
2022 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALIstilah "keberlanjutan" yang sering muncul dalam lingkup sosial dan politik mengesankan bahwa ia memiliki makna netral tunggal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ini adalah pemahaman yang salah tentang "keberlanjutan", karena ada faktor kekuatan yang menyebabkan negasi berbagai artikulasi lain dalam wacananya--mengkonfirmasi pluralitas dan keberpihakannya. Studi ini mengidentifikasi berbagai artikulasi "keberlanjutan" yang muncul dalam tiga konteks: a) integrasi pasar global neoliberal, b) pembangunan internasional, dan c) aktivisme transnasional. Menggunakan Analisis Wacana Laclau & Mouffe, penelitian ini bermaksud membongkar setiap artikulasi tersebut dengan identifikasi Bank Dunia, United Nations Development Programme (UNDP), dan GreenPeace sebagai masing-masing pelembagaannya. Studi ini membongkar artikulasi dengan mengidentifikasi dari mana setiap artikulasi berasal, bagaimana mereka beroperasi dan diarusutamakan, serta masing-masing arah pengembangannya. Studi ini menemukan bahwa (1) berbagai artikulasi tersebut memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang semuanya berperan dalam mendefinisikan makna "keberlanjutan" dan (2) keragaman praktik kewacanaan yang berakar dari idealisme yang berbeda antara satu dengan yang lainnya menunjukkan bagaimana faktor kuasa berperan dalam membentuk pemahaman global tentang "keberlanjutan".
The term "sustainability" that often appears in social and political settings gives the impression that it has a single, unquestionable neutral meaning. This is a false understanding of 'sustainability', as there are power factors that cause the negation of various other articulations in its discourse--confirming its plurality and partiality. This study identifies various articulations of "sustainability" that emerge in three contexts: a) neoliberal global market integration, b) international development, and c) transnational activism. Using Laclau & Mouffe's Discourse Analysis, this study intends to dismantle each articulation with the identification of the World Bank, United Nations Development Programme (UNDP), and GreenPeace as their respective agencies. This study locates where each articulation is originated, how they operate and mainstreamed, and also each of their trajectories. This study finds that (1) these various articulations have several similarities and differences which all play part in defining the meaning of "sustainability" and (2) the diversity of discursive practice that roots from different idealisms further shows how power factors play part in shaping global understanding of "sustainability".
Kata Kunci : diskursus keberlanjutan, pembangunan internasional, neoliberal, pembangunan ekonomi, ekonomi global, gerakan transnasional.