Teknik Penangkapan Ikan Gulamah (Argyrosomus amoyensis Bleeker, 1863) Dengan Alat Tangkap Jaring Gadhok (Bottom Gillnet) di Pantai Kabupaten Bantul
SYAFIQ ILYAS, Dr. Ir. Djumanto, M.Sc.;Dr. Suwarman Partosuwiryo, A.Pi, MM.
2022 | Skripsi | S1 MANAJEMEN SUMBERDAYA AKUATIKJaring gadhok merupakan alat penangkap ikan jenis jaring insang dasar yang digunakan nelayan Kabupaten Bantul untuk menangkap ikan gulamah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui kontruksi serta teknik pengoperasian penangkapan ikan gulamah menggunakan jaring gadhok dan mengetahui daerah penangkapan ikan gulamah di perairan Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan dan wawancara. Jaring gadhok memiliki nomor ply 80, diameter benang webbing 0,15 mm, mesh size berukuran 8 inci, panjang rentangan 103,53 m, dan tinggi rentangan 8,52 m. Jumlah mata jaring kearah panjang 510 mata jaring dan kearah lebar 42 mata jaring. Panjang tali ris atas dan tali pelampung masing-masing 58,7 m dengan diameter tali 7,1 mm. Panjang tali ris bawah dan tali pemberat masing-masing 67,5 m dengan diameter tali 2,8 mm. Nilai hanging ratio sebesar 61% sedangkan nilai shortening rata-rata 39%. Kedalaman jaring sebesar 6,76 m dan luas jaring saat dioperasikan sebesar 426,52 m2. Pengoperasian jaring dimulai dari mempersiapkan perbekalan, mesin kapal, dan bahan bakar kemudian nelayan menuju daerah penangkapan untuk proses penurunan jaring. Jarak antara daerah penangkapan dengan pantai adalah ± 2 km. Setelah penurunan selesai, jaring didiamkan 24 jam di perairan, kemudian jaring diangkat ke kapal. Proses penarikan jaring dimulai dengan mengangkat pelampung tanda dan jangkar lalu jaring ditarik secara perlahan ke kapal. Nelayan berinovasi menggunakan alat tangkap yang relatif baru berupa jaring gadhok untuk menangkap ikan gulamah yang bernilai ekonomi tinggi.
Gadhok nets are fishing gear types of bottom gillnet nets used by fishermen in Bantul Regency to catch gulamah (croakers). This study aims to examine and determine the construction and operating techniques of catching croakers using gadhok and to find out the fishing area of croakers in the waters of Bantul Regency. This research uses observation and interview methods. The gadhok net has a play number of 80, a webbing thread diameter of 0.15 mm, a mesh size of 8 inches, a span length of 103.53 m, and a span height of 8.52 m. The number of mesh sizes towards the length of 510 mesh holes and towards the width of 42 mesh holes. The top and float rope length is 58.7 m each with a rope diameter of 7.1 mm. The length of the bottom and ballast ropes is 67.5 m with a rope diameter of 2.8 mm. The hanging ratio value is 61%, while the average shortening value is 39%. The net depth is 6.76 m, and the net area when operated is 426.52 m2. The net operation starts from preparing supplies, boat engines, and fuel then the fishermen go to the fishing ground for the setting process. The distance between the fishing ground and the fishing landing is ± 2 km. After the setting is complete, the net is left for 24 hours in the water, and then the net is lifted to the ship. The hauling process begins by lifting the sign buoys and anchors, and then the net is pulled slowly onto the boat. Fishermen innovate using relatively new fishing gear in the form of gadhok nets to catch croakers with high economic value.
Kata Kunci : jaring insang, Kabupaten Bantul, kontruksi jaring, mesh size