Laporkan Masalah

Pengaruh Rivalitas Amerika Serikat dan Cina terhadap Sentralitas ASEAN pada Era Trump

ARRIZAL ANUGERAH J, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro

2022 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kompetisi kekuatan besar merupakan fenomena geopolitik yang telah lama membentuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Untuk mempertahankan otonominya dari tekanan eksternal, ASEAN mendorong gagasan "sentralitas ASEAN" yang menempatkan organisasi ini sebagai aktor utama dalam mendorong hubungan di kawasan. Namun, rivalitas antara Amerika Serikat (AS) dan Cina yang meningkat pesat pada masa kepresidenan Donald Trump memberikan tantangan bagi posisi ASEAN. Penelitian ini menganalisis bagaimana rivalitas AS-Cina selama masa kepresidenan Trump (2017-2021) memengaruhi sentralitas ASEAN. Dengan menganalisis ASEAN melalui tiga komponen sentralitas (ASEAN sebagai regional leader, convener, dan, convenience), penelitian ini berargumen bahwa kompetisi AS-Cina telah melemahkan sentralitas ASEAN. Kompetisi yang berlangsung menciptakan polarisasi di antara anggota ASEAN. Melemahnya sentralitas diamati pada dua sisi: sisi internal dengan rendahnya kesatuan di antara negara anggota dan sisi eksternal dengan berkurangnya komitmen dari negara mitra, terutama AS yang selama kepemimpinan Trump mengabaikan multilateralisme. Sebagai implikasi, ASEAN sulit mencapai kesatuan untuk menyikapi berbagai konflik di kawasan.

Great power competition is a geopolitical phenomenon that has long shaped the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). To preserve its autonomy from external pressure, ASEAN advanced the notion of "ASEAN Centrality" that posits this organization as the primary driving force in regional arrangement. However, the escalation of the United States (U.S.) and China rivalry during Donald Trump's administration has brought an unprecedented challenge to ASEAN's pre-eminence. This study analyzes how the U.S.-China competition has impacted ASEAN centrality throughout Trump's administration (2017-2020). By compartmentalizing ASEAN centrality into three components (ASEAN as regional leader, convener and convenience), this study argues that US-China competition has weakened the centrality of ASEAN. The ongoing rivalry has driven ASEAN's member states into polarization. The weakening centrality is observed on two sides: internally through lack of unity among ASEAN's members and externally through lack of commitment from ASEAN's partners, especially the U.S. under Trump who disregarded multilateralism. As the implications, ASEAN can hardly maintain unity to solve the issues that pervade the region.

Kata Kunci : ASEAN, sentralitas ASEAN, kompetisi AS-Cina, multilateralisme, Donald Trump