IDENTIFlKASI JENIS PAKAN RUSA BAWEAN (Axis kuhlii) DENGAN METODE ANALISIS KOTORAN (Faecal analisys) DI PULAU BAWEAN DAN PULAU TANJUNG CINA GRESIK JAWA TIMUR
SANDY NURVIANTO, Dr. Ir. Djuwantoko, M.Sc
2005 | Skripsi | S1 KEHUTANANRusa Bawean (Axis kuhlii) merupakan salah satu satwa endemik yang hidup di Indonesia, dan hanya hidup di Pulau Bawean sebagai habitat alaminya. Untuk menjaga kelestarian populasi Rusa Bawean diperlukan tindakan pengelolaan habitat, salah satunya adalah masalah pakan. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi jenis-jenis pakan yang dikonsumsi oleh Rusa Bawean di habitat alaminya dengan menggunakan metode Analysis Kotoran (Faecal Analysis). AnaI1sis kotoran merupakan cara untuk mengidentifikasi jenis pakan dengan membandingkan pecahan epidermis yang ada dalam kotoran dengan epidermis pakan. Hasil analisis ini berupa informasi jenis pakan dominant dan proporsi relative pakan dalam berat kering. Dari pengamatan yang dilakukan di lapangan dapat berhasil ditemukan jenis-jenis pakan dikonsumsi oIeh Rusa Bawean sebanyak 21 jenis pakan. Jenis-jenis tersebut diketahui berdasarkan informasi masyarakat dan jejak yang ditinggalkan oleh Rusa Bawean seperti bekas pagutan pada daun. Kemudian setelah dilakukan anaIisis kotoran diketahui hanya 17 jenis saja yang teridentifikasi di dalam kotoran Rusa Bawean.Berdasarkan analisis kotoran yang diambil dari tiga lokasi yakni Pulau Tanjung Cina, Gunung Besar, dan Gunung Mas pada musim Hujan menunjukkan bahwajenis Tali ata (Lygodium circinatum)(INP: 54.33 192) l11erupakan jenis pakan dOl11inan di Pulau Tanjung Cina, Alang-alang (Imperata cylindrica)(INP: 144.9444) merupakan jenis pakan dominan di Gunung Besar, dan Species z (INP: 51.42724) l11erupakan jenis dominan di Gunung Besar. Sedangkan pada musim kemarau Tali ata (INP: 91.6099) merupakan jenis pakan dominan di Pulau Tanjung Cina, Alang-alang (INP: 87.54786) merupakan jenis dominan di Gunung Besar, Species w (INP: 49.45425) merupakan dominan di Gunung Mas. Kemudian dari analisis proporsi pakan pada musim hujan jenis Tali ata memiliki proporsi pakan paling besar (19.71172%) di Pulau Tanjung Cina, Alang-alang (43.55355%) untuk Gunung Besar, dan Lampedung (15.00962%) untuk Gunung Mas. Sedangkan pada musim kemarau Jenis pakan yang memiliki proporsi paling besar adalah Tali ata (34.06413%) untuk Pulau Tanjung Cina, Alang-alang (27.92377%) untuk Gunung Besar, dan Tali oar (Panicum cordatum)(23.23854%) untuk Gunung Mas. Nilai porporsi relatif pakan
Kata Kunci : analisis kotoran, jenispakan, pakan dominan, proporsipakan