Komitmen Multilateralisme Joe Biden dan Arah Kebijakan Perdagangan Amerika Serikat terhadap Cina
NADHIFA DIAN F, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA(IR) ; Dr. Poppy S. Winanti, MPP., M.Sc ; Marwa, M.Sc
2022 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALTerpilihnya Joe Biden sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat membawa kabar baik bagi dunia internasional karena ia telah menegaskan akan segera mengambil langkah untuk memulihkan kepemimpinan global Amerika Serikat dan kembali ke multilateralisme. Dalam agenda kebijakan perdagangannya, Biden juga berjanji untuk mengatasi hambatan perdagangan yang merugikan orang-orang Amerika dan melawan permasalahan global yang membahayakan, yakni proteksionisme. Namun, dalam konteks relasi Amerika Serikat dengan Cina, Biden mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk beralih dari kebijakan pemerintahan Trump. Dengan menggunakan realisme ofensif Mearsheimer, skripsi ini berupaya untuk menganalisis alasan mengapa Joe Biden, yang dikenal luas sebagai multilateralis, justru meneruskan kebijakan proteksionisme Trump terhadap Cina. Berdasarkan asumsi bahwa sistem internasional bersifat anarki dan cara terbaik bagi kekuatan besar untuk memastikan survival mereka adalah untuk memaksimalkan kekuatan, keputusan Biden untuk meneruskan proteksionisme Trump terhadap Cina dapat dilihat sebagai upaya mempertahankan posisi hegemoni Amerika Serikat dan mencegah Cina menyaingi posisinya.
The election of Joe Biden as the 46th president of the United States brings good news to the international community as he confirmed that he would soon take steps to restore the United States� global leadership and return to multilateralism. On his trade policy agenda, Biden also pledged to tackle the trade barriers that hurt Americans and counter the dangerous global problem of protectionism. However, in the context of U.S. relations with China, Biden indicated that he was in no hurry to move away from the Trump administration�s policies. Using Mearsheimer�s offensive realism, this study attempts to analyze the reasons why Joe Biden, who is widely known as a multilateralist, continues Trump�s policy of protectionism against China. Based on the assumption that the international system is anarchic and that the best way for the great powers to ensure their survival is to maximize power, Biden�s decision to continue Trump�s protectionism against China can be seen as an attempt to maintain the hegemonic position of the U.S. and prevent China from rivaling its position.
Kata Kunci : Joe Biden, multilateralisme, proteksionisme, Amerika Serikat, Cina / Joe Biden, multilateralism, protectionism, the United States, China