FAKTOR RISIKO INFEKSI LUKA OLEH PATOGEN PEMBENTUK BIOFILM DI RSUP SARDJITO YOGYAKARTA

WILDAN RISWANTO, Dr, dr Andaru Dahesihdewi M,Kes Sp,PK (K); Dr. dr Umi S Intansari M.Kes Sp.PK (K)

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS

Latar belakang: Luka merupakan kerusakan integritas jaringan seperti kulit, mukosa, dan jaringan organ. Keadaan luka dapat meningkatkan risiko infeksi pada individu. Infeksi luka terjadi akibat interaksi antara individu, mikroorganisme, area luka, serta intervensi terapi. Biofilm merupakan lapisan matriks polisakarida yang dibentuk oleh mikroorganisme yang melekat pada permukaan dan berperan penting dalam persistensi infeksi bakteri. Dengan adanya pembentukan biofilm tersebut, patogenisitas bakteri meningkat karena biofilm melindungi bakteri dari upaya pengobatan seperti antibiotik. Diperlukan evaluasi terhadap faktor risiko terbentuknya biofilm oleh patogen penyebab infeksi luka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi faktor risiko infeksi luka oleh patogen pembentuk biofilm. Metode: Penelitian berdesain kasus kontrol pada pasien infeksi luka di rawat inap RSUP Dr. Sardjito. Kelompok kasus adalah pasien infeksi luka dengan patogen pembentuk biofilm, kelompok kontrol adalah pasien infeksi luka dengan patogen tidak membentuk biofilm. Hubungan variabel risiko dengan pembentukan biofilm dievaluasi menggunakan statistik chi-square dengan estimasi odds ratio (OR). Independensi peran berbagai faktor risiko dianalisis secara multivariat menggunakan regresi logistik pada tingkat kemaknaan p<0,05. Analisis statistik menggunakan software SPSS versi 25.0. Hasil: Subjek penelitian pada kelompok dengan patogen pembentuk biofilm memiliki usia 50,1±18,7 tahun, sedangkan kelompok dengan patogen tanpa biofilm memiliki usia 39,2±18,3 tahun, berbeda signifikan, p<0,05. Pada analisis bivariat, kondisi immunocompromised dan luka kronis memiliki OR 5,2 (95% CI 1,5-18,3) dan OR 9,2 (95% CI 1,1-83,1) terhadap risiko infeksi luka oleh patogen pembentuk biofilm. Setelah dilakukan analisis multivariat, kondisi immunocompromised dan jenis luka kronis merupakan faktor risiko independen dengan OR berturut-turut adalah13,8 (95% CI 2,5-75,9) dan 24,3 (95% CI 1,2-457,9), dengan p <0,05. Simpulan: Keadaan immunocompromised dan jenis luka kronis merupakan faktor risiko independen terhadap pembentukan biofilm pada pasien infeksi luka.

Background: Wounds are damage to the integrity of tissues such as skin, mucosa and organ tissues. The state of the wound can increase the risk of infection in an individual. Infeksi luka occurs due to interactions between individuals, microorganisms, wound areas, and therapeutic interventions. Biofilm is a layer of polysachcharide matrix formed by group of microorganisms that adhere to surfaces and play an important role in the persistence of bacterial infections. With the formation of these biofilms, the pathogenicity of bacteria is increased because the biofilms protect bacteria from treatment such as antibiotics. It is necessary to evaluate the risk factors for the formation of biofilms by pathogens that cause wound infections. Objective: This study aims to evaluate the risk factors for wound infection by biofilm-forming pathogens. Method: The study was a case-control design in wound infection patients at Dr. RSUP. Sardjito to determine the magnitude of the risk of biofilm formation assessed by Odds ratios (OR). The case group is a group of wound infection patients with biofilm-forming pathogens, the control group is a wound infection patient with non-biofilm-forming pathogens. The relationship of risk variables with biofilm formation was evaluated using chi-square statistics with estimated odds ratio (OR). The role independence of various risk factors was analyzed multivariately using logistic regression at a significance level of p<0.05. Statistical analysis using SPSS software version 25.0 Results: Subjects in the group with biofilm-forming pathogens had an age of 50.1±18.7 years, while the group with pathogens without biofilm had an age of 39.2±18.3 years, significantly different, p<0.05. In bivariate analysis, immunocompromised conditions and chronic wounds had OR 5.2 (95% CI 1.5-18.3) and OR 9.2 (95% CI 1.1-83.1) on the risk of wound infection by forming pathogens. biofilm. After multivariate analysis, immunocompromised condition and type of chronic wound were independent risk factors with ORs of 13.8 (95% CI 2.5-75.9) and 24.3 (95% CI 1.2-457.9, respectively), p < 0.05. Conclusion: Immunocompromised state and type of chronic wound are independent risk factors for biofilm formation in wound infection patients.

Kata Kunci : biofilm, infeksi luka, faktor risiko