ANALISIS DETERMINAN KEBIJAKAN CASH HOLDING PERUSAHAAN
FAJRI AMMAR, I Gede Yuddy Hendranata, S.E., M.B.A., M.A., Ph.D.,
2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Perusahaan yang memegang kas dalam jumlah yang banyak memiliki berbagai keuntungan di antaranya, keuntungan dari diskon, membiayai kebutuhan yang tidak terduga, menjaga tingkat likuiditas perusahaan, dan sebagainya. Namun memiliki kas yang terlalu banyak juga bisa menjadi indikasi perusahaan melewatkan kesempatan-kesempatan yang bisa lebih mendatangkan keuntungan dibanding hanya dengan memegang kas tersebut. Perusahaan yang memegang kas dalam jumlah besar juga memiliki eksposur yang lebih besar jika terjadi inflasi. Pada praktiknya, dikarenakan adanya perbedaan keadaan yang dihadapi oleh perusahaan dan juga motivasi yang berbeda dalam memegang kas, setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam hal pengaturan jumlah kas yang harus dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, belanja modal, kebutuhan operasional, leverage, kesempatan investasi, siklus konversi kas, dan krisis sebagai variabel independen terhadap cash holding sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan sampel penelitian yang digunakan berjumlah 79 perusahaan manufaktur selama 10 tahun, yaitu tahun 2003-2013 tanpa memasukkan tahun 2008 karena dianggap sebagai tahun krisis yang dianggap dapat mendistorsi hasil penelitian. Uji regresi dilakukan dengan menggunakan pendekatan fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan operasional dan krisis berpengaruh positif dan signifikan terhadap cash holding. Ukuran perusahaan, belanja modal, dan siklus konversi kas memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap cash holding. Sedangkan leverage dan kesempatan investasi memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap cash holding.
Companies that hold large amounts of cash have various advantages, including the benefits of discounts, financing unexpected needs, maintaining the company's liquidity level, and so on. However, having too much cash can also be an indication the company is missing opportunities that can be more profitable than just holding the cash. Companies that hold large amounts of cash also have greater exposure in case of inflation. In practice, due to the different circumstances faced by companies and also different motivations in holding cash, each company has different policies in terms of regulating the amount of cash that must be owned. This study aims to examine the effect of firm size, capital expenditure, operational needs, leverage, investment opportunities, cash conversion cycle, and crisis as independent variables on cash holding as the dependent variable. This study uses panel data regression with the research sample used amounting to 79 manufacturing companies for 10 years, namely 2003-2013 without including 2008 because it is considered a crisis year which is considered to distort research results. Regression test was performed using a fixed effect approach. The results showed that operational needs and crisis had a positive and significant effect on cash holding. Company size, capital expenditure, and cash conversion cycle have a negative but not significant effect on cash holding. Meanwhile, leverage and investment opportunities have a positive but not significant effect on cash holding.
Kata Kunci : cash holding, ukuran perusahaan, belanja modal, kebutuhan operasional, leverage, kesempatan investasi, siklus konversi kas, krisis.