Laporkan Masalah

Perilaku Pencarian Kesehatan Tradisional pada Masyarakat Kelas Ekonomi Bawah

AHMAD NAUFAL, apt. Anna Wahyuni Widayanti, M.P.H., Ph.D; Dr. apt. Andayana Puspitasari Gani, M.Si.

2022 | Skripsi | S1 FARMASI

Tersedianya bermacam jenis pengobatan selain pelayanan kesehatan konvensional menandakan masyarakat memiliki sistem kesehatannya sendiri. Sistem ini dibentuk oleh kondisi sosial-budaya yang dipercayai oleh masyarakat. Perilaku pencarian kesehatan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional pada masyarakat ekonomi bawah di tengah mudahnya akses pengobatan konvensional menjadi hal yang menarik untuk dieksplorasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan pengambilan data melalui wawancara mendalam. Penelitian dilakukan di padukuhan Sanglor 2, kelurahan Girisuko, kecamatan Panggang, kabupaten Gunungkidul. 14 responden yaitu 7 orang warga, 4 pengobat tradisional dan 3 tokoh masyarakat dipilih melalui snowball sampling. Pemilihan peran responden yang berbeda bertujuan sebagai triangulasi sumber. Wawancara direkam kemudian ditranskrip verbatim dan diolah menggunakan aplikasi NVivo 12. Analisis data dilakukan melalui reduksi data dengan metode analisis tematik. Penulisan data mengikuti panduan COREQ untuk memastikan kelengkapan data dan menghasilkan laporan yang transparan. Hasil penelitian ini menggambarkan pola perilaku pencarian kesehatan pada masyarakat yang ditentukan oleh sistem kesehatan pada lingkungan tempat mereka tinggal. Sistem kesehatan tersebut dibentuk oleh kondisi geografis, demografi, ekonomi dan sosial-budaya. Individu dengan profilnya masing-masing akan memaknai sehat-sakit berdasarkan sistem kesehatan yang mereka percayai. Faktor-faktor yang mendorong individu dengan profil kelas ekonomi bawah untuk memilih pelayanan kesehatan tradisional meliputi aksesibilitas; biaya; persepsi efektivitas; kualitas pelayanan; pengaruh orang lain; serta sosial budaya dan agama. Dapat disimpulkan bawah penggunaan pelayanan kesehatan tradisional bagi masyarakat kelas ekonomi bawah merupakan upaya dalam mengusahakan segala cara untuk menuju kondisi sembuh ditengah keterbatasan finansial. Gambaran perilaku tersebut dapat menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan untuk meningkatkan aksesibilitas dari fasilitas pelayanan kesehatan konvensional serta meningkatkan kolaborasi dengan pelayanan kesehatan tradisional, sedangkan bagi tenaga kesehatan dapat menjadikan pemahaman bahwa masyarakat memiliki sistem kesehatannya sendiri dan terdapat kendala bagi masyarakat dengan kelas ekonomi bawah untuk berobat.

The availability of various types of treatment other than conventional health services indicates that the community has its own health system. This system is shaped by socio-cultural conditions that are trusted by the community. Health-seeking behavior using traditional health services in low-income communities during easy access to conventional treatment is exciting to explore. This study uses a phenomenological qualitative approach with data collection through in-depth interviews. The research was conducted in Sanglor 2 Hamlet, Girisuko Village, Panggang District, Gunungkidul Regency. Fourteen respondents, namely seven residents, four traditional healers, and three community leaders, were selected through snowball sampling. The selection of different respondent roles aims to triangulate sources. Interviews were recorded and transcribed verbatim and processed using the NVivo 12 application. Data analysis was carried out through data reduction with thematic analysis methods. Data writing follows COREQ guidelines to ensure data completeness and generate transparent reports. The results of this study describe the pattern of health-seeking behavior in the community, which is determined by the health system in the environment where they live. The health system is shaped by geographical, demographic, economic, and socio-cultural conditions. Individuals with their individual profiles will interpret health and illness based on the health system they believe. Factors that encourage individuals with lower economic class profiles to choose traditional health services include accessibility; cost, perceived effectiveness; service quality; the influence of others, as well as socio-cultural and religion. It can be concluded that the use of traditional health services for the low-economic status community is an effort to seek all means to get to a healing condition amidst financial limitations. This behavioral description can concern policymakers to increase the accessibility of conventional health care facilities and increase collaboration with traditional health services. In contrast, it can be understood that the community has its own health system for health workers. There are obstacles for people with low-economic status communities to seek treatment.

Kata Kunci : perilaku pencarian kesehatan, masyarakat kelas ekonomi bawah, pelayanan kesehatan tradisional

  1. S1-2022-411892-abstract.pdf  
  2. S1-2022-411892-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-411892-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-411892-title.pdf