Strategi Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Terdampak Bencana di Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa
WINDA KHARISMA, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.
2022 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAPeristiwa banjir akan terus berlangsung dan mengganggu kehidupan masyarakat, hususnya pada wilayah Kecamatan Moyo Utara yang merupakan derah hilir. Direktur World Wildlife Fund (WWF) NTB menyatakan secara keseluruhan terdapat 627 DAS di NTB yaitu sebanyak 145 di Pulau Lombok dan 482 di Pulau Sumbawa. Persentese lahan kritis DAS di Pulau Sumbawa sebanyak 70,09 %, jumlah tersebut masih berdasarkan data sebelum terjadinya banjir pada tahun 2017, sehingga angka kerusakaan setelah banjir terindikasi mengalami peningkatankejadian banjir yang berulang hampir disetiap tahun, sehingga membangun strategi penghidupan sangat penting dilakukan olehmasyarakat yang berada di wilayah hilir. Strategi penghidupan masing-masing rumah tangga berbeda tergantung pada aset penghidupan yang tersedia serta akses dan aktivitas dalam menggunakan aset yang tersedia untuk mempertahankan atau memperbaiki penghidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi penghidupan yang diterapkan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir dan engidentifikasi dampak bencana banjir terhadap strategi penghidupan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deduktif dengan metode survey. Penelitian dilakukan di Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara, serta pengumpulan data sekunder. Penelitian ini mempunyai dua jenis data yang akan diolah dan dianalisis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diolah menggunakan aplikasi Microsoft Excell dengan Pembuatan tabel frekuensi, grafik, diagram, serta tabel tabulasi silang untuk melihat data awal responden untuk masing-masing variabel secara tunggal menggunakan aplikasi Microsoft Excell. Data kualitatif dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rumah tangga terdampak bencana banjir menerapkan strategi penghidupan yang berbeda-beda. Strategi penghidupan rumah tangga terdiri dari lima yaitu strategi bertahan hidup, strategi diversifikasi, strategi akumulasi, strategi konsolidasi dan strategi mobilisasi. Dampak bencana banjir dalam penelitian ini dilihat berdasarkan kecenderungan respon strategi rumah tangga dalam dalam pasca terjadinya bencana. Respon tersebeut tihihat dari tiga bentuk yaitu respon konsumsi, respon produksi dan respon konstruksi. Rumah tangga yang berdampak bencana paling besar yaitu rumah tangga strategi diversifikasi. Pemanfaatan peluang yang timbul pasca bencana dapat menggeser pemilihan strategi penghidupan rumah tangga. Rumah tangga yang mampu melalui masa krisis kemungkinan besar dapat merubah strategi penghidupan yang awalnya diversifikasi menjadi akumulasi. Sebaliknya, dengan risiko yang cukup besar rumah tangga dapat gagal mempertahankan strategi penghidupannya dan turun menjadi strategi penghidupan bertahan hidup. Kata kunci: Stategi Penghidupan, Banjir, Rumah Tangga, Respon
Floods will continue and disrupt people's lives, especially in the North Moyo District which is a downstream area. The Director of the World Wildlife Fund (WWF) NTB stated that in total there are 627 watersheds in NTB, namely 145 on Lombok Island and 482 on Sumbawa Island. The percentage of critical watershed land on Sumbawa Island is 70.09%, this number is still based on data before the flood in 2017, so that the damage rate after the flood is indicated to have increased in flood events that recur almost every year, so building a livelihood strategy is very important for people living in the area. in the downstream area. The livelihood strategies of each household differ depending on the available livelihood assets and the access and activities in using the available assets to maintain or improve livelihoods. This study aims to identify the livelihood strategies applied by the community in dealing with the flood disaster and identify the impact of the flood disaster on the community's livelihood strategy. The method used in this research is a deductive research method with a survey method. The research was conducted in Songkar Village, North Moyo District. Data was collected through questionnaires and interviews, as well as secondary data collection. This study has two types of data to be processed and analyzed, namely quantitative data and qualitative data. Quantitative data is processed using Microsoft Excel application by making frequency tables, graphs, diagrams, and cross tabulation tables to view the initial data of respondents for each variable individually using Microsoft Excel application. Qualitative data were analyzed in three stages, namely data reduction, data presentation, and verification. This study shows that households affected by the flood disaster apply different livelihood strategies. The household livelihood strategy consists of five strategies, namely survival strategy, diversification strategy, accumulation strategy, consolidation strategy and mobilization strategy. The impact of the flood disaster in this study was seen based on the tendency of the response of the household strategy in the post-disaster. The response is seen from three forms, namely the consumption response, the production response and the construction response. Households that have the greatest impact on disasters are households with diversification strategies. The use of opportunities that arise after the disaster can shift the choice of household livelihood strategies. Households that are able to go through a period of crisis are likely to be able to change their livelihood strategies from diversification to accumulation. On the other hand, with a sufficiently large risk, the household may fail to maintain its livelihood strategy and descend into a survival livelihood strategy. Keywords: Livelihood Strategy, Flood, Household, Response
Kata Kunci : Stategi Penghidupan, Banjir, Rumah Tangga, Respon